Google Kawinkan Blockchain dengan Pembelajaran Mesin, Apa Hasilnya?
Google Cloud mengawinkan teknologi inti dari band protocol--layanan oracle yang terdesentralisasi--guna memungkinkan analisis data deret keuangan yang cepat dan akurat.
Pernyataan itu berasal dari Kepala Pengembangan Bisnis Band, Kevin Lu yang mengumumkan rangkaian data standar band sekarang tersedia di Google BigQuery.
Melansir Cointelegraph, Jumat (16/4/2021), Lu mengatakan, "Tim kami memberdayakan peneliti dan pengembang untuk menggunakan oracle yang terdesentralisasi untuk sumber atau tipe data eksternal apapun melalui desain fleksibel oracle band protocol."
Baca Juga: 'Bitcoin Akan Bertahan, Cryptocurrency Akan Gantikan Emas'
Baca Juga: Tunduk Sama Amerika, Negara Ini Boikot Raksasa Telekomunikasi Asal China
Google Cloud telah menemukan cara menerjemahkan data deret keuangan menjadi analitik, menggunakan pembelajaran mesin.
Band sendiri meluncur pada September 2019 sebagai token ERC-20, sebelum migrasi ke rantai Cosmos pada Juni 2020. Token band protocol telah sukses luar biasa akhir-akhir ini; sebab interoperabilitas lintas rantai dan perkembangan baru seputar DeFi memikat investor.
Berkaitan dengan keuangan terdesentralisasi, oracle memainkan peran penting mentransmisikan data keuangan dengan aman ke berbagai jaringan blockchain.
DeFi tetap jadi salah satu aset yang bertumbuh besar di antara semua kripto; dengan lebih dari 121 miliar dolar terkunci dalam berbagai protokol keuangan terdesentralisasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: