Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Jakarta, KTT ASEAN Siap Bahas Situasi Teranyar di Myanmar, Siap Ada Gebrakan?

Di Jakarta, KTT ASEAN Siap Bahas Situasi Teranyar di Myanmar, Siap Ada Gebrakan? Jenderal Senior Min Aung Hlaing berpidato di depan bangsa melalui siaran langsung televisi. | Kredit Foto: Reuters

Sementara itu Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan perdana menterinya, Muhyiddin Yassin, akan menghadiri pertemuan tersebut.

"Kami berharap dengan adanya pembahasan yang akan datang di Jakarta, Myanmar setuju untuk menerima perwakilan dari ketua ASEAN Brunei atau sekretariat ASEAN di Jakarta untuk mengamati dan membantu Myanmar kembali normal," katanya kepada wartawan.

Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura semuanya berusaha menekan junta.

Thailand, tetangga Myanmar, mengatakan pihaknya sangat prihatin tentang peningkatan pertumpahan darah, tetapi hubungan militer yang erat dan ketakutan akan banjir pengungsi berarti tidak mungkin untuk melangkah lebih jauh.

Menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan Tahanan Politik (AAPP), 738 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan Myanmar sejak kudeta tersebut.

Terbaru, sedikitnya enam penduduk desa dibunuh oleh tentara pada Selasa di Yinmarpin di wilayah utara Sagaing, bunyi laporan media lokal Monywa Gazette.

Militer Myanmar telah menunjukkan sedikit kesediaan untuk terlibat dengan tetangganya dan tidak ada tanda-tanda ingin berbicara dengan anggota pemerintah yang digulingkannya. Junta Myanmar menuduh beberapa dari mereka melakukan pengkhianatan, yang dapat dihukum mati.

Politisi pro-demokrasi termasuk anggota parlemen yang digulingkan dari partai Suu Kyi pada hari Jumat mengumumkan pembentukan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG).

Pemerintahan ini termasuk Suu Kyi, yang telah ditahan sejak kudeta, serta para pemimpin protes pro-demokrasi dan etnis minoritas.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: