Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengumuman, Jenderal Kudeta Myanmar Min Aung Hlaing Tetap Akan Terbang ke Jakarta

Pengumuman, Jenderal Kudeta Myanmar Min Aung Hlaing Tetap Akan Terbang ke Jakarta Logo ASEAN terlihat di Business and Investment Summit (ABIS) asosiasi di Nonthaburi, Thailand, pada 2 November 2019. | Kredit Foto: AP Photo/Aijaz Rahi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Hussein mengatakan pertemuan puncak Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta akan dihadiri oleh pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing.

Brunei Darussalam, yang tengah memimpin ASEAN, secara resmi mengumumkan pertemuan itu pada Sabtu (24/4/2021) mendatang.

Baca Juga: Disinggung Myanmar, PM Thailand Prayuth Chan-o-cha Batal Hadiri KTT ASEAN di Jakarta

"Jenderal Min (Aung Hlaing) akan hadir," kata Hishammuddin, dilansir Nikkei Asia, Rabu (21/4/2021).

Pertemuan puncak negara-negara Asia Tenggara di Jakarta itu akan membahas krisis di Myanmar. Kesepuluh negara anggota ASEAN berusaha membimbing Myanmar keluar dari kekacauan berdarah yang dipicu oleh penggulingan militer atas pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi, pada 1 Februari lalu.

Tetapi prinsip-prinsip konsensus dan non-campur tangan kelompok tersebut telah membatasi kemampuannya untuk mengatasi pandangan-pandangan anggota yang berbeda tentang bagaimana menanggapi pembunuhan ratusan warga sipil oleh tentara.

Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura semuanya berusaha menekan junta Myanmar.

Thailand, tetangga Myanmar, mengatakan pihaknya "sangat prihatin" tentang peningkatan pertumpahan darah, tetapi hubungan militer yang erat dan ketakutan akan banjir pengungsi berarti tidak mungkin untuk melangkah lebih jauh.

Setelah sekretariat ASEAN mengumumkan KTT tersebut, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan akan diwakili oleh wakilnya, Don Pramudwinai, yang juga merupakan menteri luar negeri.

"Beberapa negara lain juga akan mengirimkan menteri luar negeri mereka," Prayuth, mantan panglima militer yang memimpin kudeta di Thailand pada 2014, mengatakan kepada wartawan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: