Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saintis di Negara Ini Laporkan Adanya Virus Corona pada Kucing setelah...

Saintis di Negara Ini Laporkan Adanya Virus Corona pada Kucing setelah... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Edinburg -

Ilmuwan di Skotlandia mengidentifikasi dua kasus Covid-19 pada kucing yang diduga ditularkan oleh manusia. Para peneliti di Universitas Glasgow mengatakan kedua kucing terinfeksi virus setelah pemiliknya mengidap terlebih dahulu.

Kedua kucing itu berasal dari ras yang berbeda dan tinggal di rumah yang terpisah. Satu kucing menunjukkan gejala ringan tetapi yang lainnya harus dimatikan.

Baca Juga: Kucing Marah dan Serang Pilot, Pesawat Ini Lakukan Pendaratan Darurat

Para ilmuwan sekarang ingin mencari tahu lebih lanjut apakah hewan peliharaan dapat berperan dalam menginfeksi manusia.

Kasus tersebut ditemukan sebagai bagian dari program skrining populasi kucing di Inggris.

Para peneliti percaya kedua hewan peliharaan tersebut terinfeksi oleh pemiliknya, yang mengalami gejala Covid-19.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Veterinary Record mengatakan saat ini belum ada bukti tentang penularan dari kucing ke manusia atau bahwa kucing, anjing, atau hewan peliharaan lainnya memainkan peran penting dalam epidemiologi infeksi Covid-19 pada manusia.

Tetapi para ilmuwan mengatakan hewan peliharaan berpotensi menjadi "reservoir virus" yang memungkinkan penularan terus menerus, dan penting untuk memahami lebih baik peran hewan peliharaan dalam menginfeksi manusia.

'Risiko yang relatif rendah'

Prof Margaret Hosie dari Pusat Penelitian Virus MRC-Universitas Glasgow, yang merupakan peneliti utama dalam studi ini, mengatakan Dua kasus penularan dari manusia ke hewan ini, yang ditemukan pada populasi kucing di Inggris, menunjukkan mengapa penting bagi kita untuk meningkatkan pemahaman kita tentang infeksi Sars-CoV-2 pada hewan.

"Saat ini, risiko penularan dari hewan ke manusia relatif rendah bagi kesehatan masyarakat di tempat penularan dari manusia ke manusia masih tinggi,” terangnya.

"Namun, seiring dengan menurunnya kasus pada manusia, prospek penularan antar hewan menjadi semakin penting sebagai sumber potensial reintroduksi (penularan kembali) Sars-CoV-2 ke manusia,” lanjutnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: