Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengemukakan perokok aktif memiliki tingkat keparahan sakit hingga 1,9 kali lipat apabila terpapar SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
"Salah satu studi meta analisis menunjukkan adanya peningkatan keparahan 1,9 kali pada penelitian COVID-19 yang juga merupakan perokok," kata Dante, dalam acara webinar Peluncuran dan Diskusi Rekomendasi Kebijakan yang dilaksanakan Komnas Pengendalian Tembakau di Jakarta, Senin.
Berdasarkan laporan data terakhir menujukan prevalensi merokok di Indonesia masih tinggi, yaitu 33,8 persen. Secara absolut berarti sekitar 65,7 juta penduduk di Indonesia merokok, kata Dante.
Data ini menunjukkan Indonesia berada pada peringkat ketiga terbesar jumlah perokok di atas 10 tahun terakhir, setelah India dan China.
"Terlebih lagi pada kelompok 10-18 tahun jumlah kelompok muda tersebut, baik konvensional maupun elektronik, sama sama menunjukan peningkatan," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: