Laporan proforma adalah laporan proyeksi keuangan secara formal yang mencerminkan transaksi yang direncanakan dalam satu periode tertentu. Laporan proforma merupakan salah satu komponen penting dari rencana bisnis karena dapat memperkirakan profitabilitas dan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang.
Laporan ini juga akan menunjukkan proyeksi pendapatan apabila perusahaan akan merger dengan perusahaan lain, atau penjualan sebagian dan operasinya. Laporan proforma menunjukkan harta, utang, pendapatan serta pengeluaran yang dapat direncanakan pada masa mendatang.
Laporan ini digunakan untuk ditunjukkan kepada investor atau untuk pengajuan pinjaman. Anggaran di dalam laporan tersebut juga dapat bervariasi karena menyajikan hasil yang diproyeksikan organisasi selama periode mendatang, berdasarkan asumsi tertentu.
Baca Juga: Apa Itu Laporan Perubahan Modal?
Contoh biaya yang sering dikeluarkan dari hasil proforma adalah biaya restrukturisasi perusahaan, penurunan nilai investasi perusahaan, atau biaya akuntansi lainnya, seperti penyesuaian neraca berjalan untuk memperbaiki praktik akuntansi yang salah pada tahun-tahun sebelumnya.
Dalam bisnis, laporan proforma disiapkan sebelum transaksi yang direncanakan, seperti merger, akuisisi, penanaman modal baru, atau perubahan struktur modal seperti timbulnya utang baru atau penerbitan saham.
Model proforma dibuat dengan mengantisipasi hasil transaksi dengan penekanan khusus pada arus kas yang dapat diproyeksikan atau ditebak, seperti pendapatan bersih dan pajak. Akibatnya, laporan proforma meringkas proyeksi masa depan suatu perusahaan, berdasarkan laporan keuangan saat ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: