Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terbongkar! Begini Percakapan Habib Rizieq dan Munarman saat Sampai Indonesia

Terbongkar! Begini Percakapan Habib Rizieq dan Munarman saat Sampai Indonesia Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqba
Warta Ekonomi, Jakarta -

Eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, kembali mengikuti sidang lanjutan kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat. Dia lantas membeberkan isi percakapannya dengan Munarman saat dirinya tiba di Indonesia pada 10 November 2020.

Diketahui, saat itu Habib Rizieq baru saja pulang dari Arab Saudi. Dia tiba di Indonesia lewat Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Saat keluar pintu pesawat, dirinya disambut Munarman serta keluarganya. Habib Rizieq menanyakan perihal paspor miliknya yang diambil petugas bandara di dalam pesawat.

Baca Juga: Sidang Kerumunan di Petamburan: Haris Ubaidillah Minta Maaf hingga Cium Tangan Habib Rizieq

"Munarman bilang, Habib tenang nanti kami komunikasikan. Selama paspor ada di tangan petugas aman," tutur Rizieq di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (3/5/2021).

Lebih lanjut, eks pentolan FPI itu menanyakan soal koper yang ada di bagasi pesawat ke Munarman. Habib Rizieq bercerita tidak bisa mengambil barang bawaannya karena ramainya massa simpatisan di bandara saat kedatangannya.

"Munarman berkata, Habib tenang enggak usah pikirin bagasi, sudah ada yang urus," sambungnya.

Sementara itu, Habib Rizieq bercerita bahwa dalam perjalanan menuju Petamburan, Jakarta Pusat, dirinya terjebak kemacetan karena ramainya simpatisan, selama 6 jam. "Saya mengalami kelelahan yang luar biasa akibat sambutan simpatisan dan masyarakat," ucapnya.

Selanjutnya, Habib Rizieq mengatakan, dokumen imigrasinya baru diterimanya pada (17/11/2020) atau sepekan setelah kedatangannya di Indonesia. Sementara itu, bagasi memerlukan waktu lebih lama dan bertahap.

Habib Rizieq menuturkan setelah mendapatkan berkas, barulah dirinya melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Dirinya meminta bantuan tim dokter Mer-C untuk menjalani isolasi.

Selain itu, Habib Rizieq mengucapkan terima kasih kepada Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD. Ucapan terima kasih itu karena Mahfud MD memberikan toleransi dan kesempatan kepada simpatisannya untuk menjemput dirinya di Banadara Soekarno-Hatta, saat pulang dari Arab Saudi, November 2020.

Baca Juga: Habib Rizieq Akhirnya Bongkar Awal Mula Kerumunan Petamburan, Katanya...

Baca Juga: Ditanya Soal Teroris hingga Ganti Pancasila, Habib Rizieq Jawab Begini

Baca Juga: Akui Ada Pelanggaran Prokes, Habib Rizieq Ngaku Marah Besar

Baca Juga: Kekhawatiran Masyumi dengan Penangkapan Munarman 'Orang Dekat Habib Rizieq'

"Saya ucapkan makasih ke Pak Mahfud MD, dia memberikan toleransi, supaya mereka (yang hadir di bandara) tidak diproses secara hukum, karena jumlah massanya lebih banyak dibanding Petamburan. Khusus di bandara tidak diproses," tutur Rizieq.

Sementara itu, Habib Rizieq mengatakan saat dirinya bersiap melakukan perjalanan pulang ke Indonesia, Mahfud MD memberikan pernyataan bahwa kepulangan dirinya bisa dijemput.

"Tapi saat detik terakhir menjelang keberangkatan dari Saudi, (saya) mendapat kabar bahwa Pak Mahfud MD mengatakan bahwa siapa yang mau menjemput ya silakan, saya kurang paham itu kenapa," sambungnya.

Saat itu, Habib Rizieq tak menyangka jumlah massa yang menjemput membeludak. Dia memprediksi bahwa jumlah massa yang menyambutnya di bandara tidak lebih dari dua ribu orang. 

"Saya pikir walaupun diperbolehkan (menjemput), paling yang datang hanya seribu, dua ribu orang, tapi ternyata yang hadir jumlahnya luar biasa. Saya pun kaget saat banyak massa yang menyambut," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: