Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Serangan Rudal Balistik Houthi ke Saudi Dikecam Negara-negara Teluk

Serangan Rudal Balistik Houthi ke Saudi Dikecam Negara-negara Teluk Pasukan Houthi Yaman. | Kredit Foto: AFP
Warta Ekonomi, Riyadh -

Negara-negara Teluk mengutuk peluncuran drone dan rudal balistik yang terus dilakukan Houthi ke Arab Saudi.

Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab mengeluarkan pernyataan bahwa serangan para milisi Houthi ini mencerminkan pengabaian terhadap semua hukum dan norma internasional.

Baca Juga: Koalisi Saudi Sukses Jatuhkan dan Musnahkan Drone Houthi dari Yaman

Bahrain selanjutnya menyatakan solidaritasnya dengan Arab Saudi terhadap apa pun yang menargetkan keamanan dan keselamatannya. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Kuwait juga mengatakan serangan itu mengancam keamanan Kerajaan dan wilayah tersebut.

Dewan Menteri Dalam Negeri Arab menyerukan untuk meminta pertanggungjawaban milisi yang didukung Iran. Karena mereka telah melampaui semua batasan dari nilai agama, kemanusiaan dan etika, selama Ramadhan.

Pernyataan lain dikatakan Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk Dr Nayef Falah Mubarak Al-Hajraf. Mereka memuji Koalisi Arab dan Pasukan Pertahanan Udara Kerajaan Saudi atas keberhasilan mereka dalam memerangi semua serangan yang dilakukan oleh milisi ekstremis Houthi.

Sebelumnya, koalisi mengonfirmasi dua drone peledak Houthi telah menargetkan wilayah Selatan Kerajaan, termasuk satu yang diluncurkan ke arah Khamis Mushait, TV Al-Arabiya melaporkan.

"Milisi Houthi melakukan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional," kata Koalisi Arab dilansir dari Arab News, Selasa (4/5/2021). 

Kementerian pertahanan Saudi juga mengatakan, sebelumnya pada Sabtu, mereka mencegat dan menghancurkan 'target udara musuh' yang  ditujukan ke Jeddah.

Milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman semakin meluncurkan rudal balistik dan pesawat tak berawak yang dilengkapi dengan bahan peledak ke Arab Saudi. Para ekstremis menargetkan infrastruktur minyak penting dan fasilitas sipil. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: