Dia pun mengingatkan agar emiten di bawah Grup Bakrie yang tidak produktif, sebaiknya melakukan sejumlah langkah agar melakukan transformasi. Katanya, mau tidak mau emitan yang tidak perform, seperti lini selulernya yang saat ini memang kurang bagus, karena faktor lain perlu melakukan langkah-langkah agar kembali bergairah.
Supaya Grup Bakre bisa bayar utang, opsi yang bisa dipilih yaitu restrukturisasi internal guna mengurangi beban. Karena itu, langkah Bakrie Gorup yang melakukan restrukturisasi secara internal, perlu diikuti oleh anak usaha lain.
Seperti halnya upaya yang dilakukan oleh emiten media Grup Bakrie, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) yang akan menjual 39 persen saham perusahaan di PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), untuk menyelamatkan beban utang.
"Perlu restrukturisasi internal, karena sifatnya untuk menurunkan beban utang," kata Lucky.
Msski begitu diakui Lucky, tak selamanya perusahaan tidak dalam kualitas kinerja yang buruk. Tatapi, kata dia, setidaknya mereka harus berusaha menekan beban utang yang sudah mengkhwatirkan itu.
"Dengan kondisi saat ini emiten seharusnya lebih giat melakukan corporat action, dengan menekan budget dengan cara melakukan penjualan aset," jelas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: