Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Orang-orang Serbia yang Berniat Divaksin Covid-19 bakal Terima Uang dari Pemerintah

Orang-orang Serbia yang Berniat Divaksin Covid-19 bakal Terima Uang dari Pemerintah Petugas medis merawat pasien yang terinfeksi virus corona (COVID-19) di Klinik Rumah Sakit Pusat Zemun, di Beograd, Serbia, Kamis (26/11/2020). | Kredit Foto: Antara/REUTERS/Marko Djurica
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Serbia telah mengumumkan rencana pemberian uang bagi warganya yang menerima suntikan vaksin Covid-19 sebelum akhir Mei. Pemerintah menawarkan sekira 3.000 dinar (Rp438.500) dalam upaya meningkatkan penyerapan vaksin Covid-19 di kalangan masyarakat.

Langkah itu diresmikan oleh Presiden Alexandra Vucic pada Rabu (5/5/2021) setelah peluncuran vaksinasi negara itu terhenti karena jumlah partisipan yang sedikit. Serbia telah menginokulasi sekira 1,3 juta dari 7 juta penduduknya.

Baca Juga: Riset Terbaru Buktikan Vaksin Novavax 51 Persen Manjur Lawan Corona Afrika Selatan

Pemerintah berharap bahwa dengan menawarkan insentif tunai untuk “memberi penghargaan kepada orang-orang yang menunjukkan tanggung jawab”, mereka akan melipatgandakan jumlah yang divaksinasi dalam sebulan.

Bersamaan dengan mengungkap insentif baru, Vucic memperingatkan bahwa individu yang menolak menerima vaksin Covid akan ditolak cuti sakit yang dibayar jika mereka tertular virus corona.

Untuk membantu memenuhi potensi peningkatan permintaan, Serbia akan memperluas pusat vaksinasi termasuk pusat perbelanjaan.

Ahli epidemiologi Serbia Zoran Radovanovic mengatakan kepada AFP bahwa proposal Serbia tampaknya menjadi yang pertama di dunia. Namun, ia memperingatkan bahwa pemerintah harus berhati-hati, karena tindakan tersebut mungkin mendorong beberapa orang untuk divaksinasi, hal itu dapat menimbulkan kecurigaan pada orang lain tentang pemerintah yang perlu membayar orang untuk mendapatkan vaksinasi.

Kampanye vaksin Covid di Serbia menggunakan suntikan Sputnik V Rusia dan BBIBP-CorV Sinopharm, serta Pfizer-BioNTech dan Oxford-AstraZeneca.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: