Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sukses Tak Ada yang Instan, Pendiri Raksasa Keramik Ini Bahkan Kerja 365 Hari Tanpa Libur!

Sukses Tak Ada yang Instan, Pendiri Raksasa Keramik Ini Bahkan Kerja 365 Hari Tanpa Libur! Sutatno Sudarga, pendiri PT Platinum Ceramics Industry. | Kredit Foto: YouTube/Hermanto Tanoko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemilik PT Platinum Ceramics Industry, Sutatno Sudarga, bercerita awal mula bagaimana perusahaan yang ia dirikan ini berdiri. Hal tersebut tertuang dalam kanal YouTube Hermanto Tanoko di video bertajuk "DARI MESIN BEKAS JADI TRILIUNER KERJA 365 HARI TANPA LIBUR | SUTATNO SUDARGA (part 1)".

Sutatno mengungkap bahwa akta berdirinya perusahaan tersebut dibuat oleh sang ayah pada tahun 1971. Dahulu, ayah Sutatno hanya merajang hingga akhirnya berbisnis jual-beli gula dan sukses membeli rumah.

Baca Juga: Pemilik Meratus Charles Menaro Ungkap Perguruan Tinggi Harusnya Kerja Sama dengan Pengusaha

Setelah itu, saat Sutatno bersekolah dasar, ia diajak sang ayah ke China mengunjungi neneknya. Saat itu pada tahun 1970-an, di usia Sutatno 12 tahun, ia melihat kondisi negara China yang masih kental akan komunis sehingga kehidupan di sana sangat susah dan miskin. Baju-baju rakyatnya pun sama semua, hanya berwarna abu-abu dan mereka hanya digaji pemerintah. Di sana, orang-orangnya hanya makan bubur.

Selama dua bulan, Sutatno tinggal di pedesaan China bersama neneknya. Sutatno merasakan pengalaman hidup yang luar biasa karena toilet pun tidak ada, hanya ada lubang besar untuk buang air.

Saat kembali ke Indonesia, seorang warga negara Taiwan melintas di depan toko ayah Sutatno. Ayah Sutatno pun ditawari pabrik keramik yang sudah tutup di sana bersama dengan mesin-mesinnya. Setelah itu, ayah Sutatno pun pergi ke Taiwan untuk melihat kondisi pabrik tersebut dan akhirnya dibelilah mesin-mesin itu, di bawa ke Indonesia, dan dibukalah pabrik keramik di Indonesia.

Sutatno yang sangat nakal saat masih sekolah, akhirnya ikut ke pabrik keramik orang tuanya. Memasuki SMA, setiap pagi Sutatno membantu pabrik keramik dan siangnya baru bersekolah.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: