Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rombak Jajaran Petinggi, Zebra Nusantara Sepakat Kembangkan Bisnis DNR

Rombak Jajaran Petinggi, Zebra Nusantara Sepakat Kembangkan Bisnis DNR Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) menyatakan bahwa para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sepakat untuk mengembangkan konsep bisnis integrated end- to-end supply chain solution lewat DNR bersama dengan unit usaha dibawahnya yaitu DNR Distribution, iStoreiSend Indonesia (SSI), MTG, DPORT, dan juga BIG.

Presiden Direktur Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo menyebutkan DNR Distribution akan fokus pada layanan distribusi yang mencakup ritel offline dan online pada semua kategori produk termasuk wholesale medical distribution.

Kemudian, iStoreiSend Indonesia (SSI) yang memberikan solusi e-logistics dan e-fulfillment dengan menghadirkan pusat multi-gudang dengan mengkombinasikan antara layanan gateway dan e-fulfillment yang terintegrasi dengan sistem digital Warehouse Management System (WMS) untuk memenuhi kebutuhan e-commerce.

“DPORT merupakan unit bisnis yang mana menjawab solusi kebutuhan on demand logistic berbasis teknologi digital, sedangkan MTG memungkinkan pemanfaatan solusi logistik 3PL dari hulu ke hilir yang mencakup cross border, warehousing, dan Freight Forwarding yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan klien,” katanya, di Jakarta, Jumat (7/5/2021).

Baca Juga: Saham ZBRA Masih Digembok, Rudy Tanoesoedibdjo Berharap Bursa Segera Buka Suspensi

Dan untuk BIG, lanjut Rudy, memiliki fungsi sebagai penyedia produk sistem berbasis teknologi canggih yang dapat mengintegrasikan seluruh proses operasional unit bisnis DNR guna terciptanya konsep integrated end-to- end supply chain solutions secara menyeluruh lewat bisnis-bisnis usaha yang ada.

Tak hanya sampai disitu saja, pada RUPSLB ini juga pihak manajemen baru dari ZBRA juga menyampaikan akan melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau yang biasa juga dikenal dengan Right Issue.

“Right Issue ini dilakukan oleh pihak perseroan guna bisa mendapatkan modal tambahan bagi perusahaan agar bisa menambah kinerja perusahaan maupun memperluas perseroan dalam perjalanan bisnis,” terangnya.

Sementara itu, Rudy yang baru sah menjadi Bos besar Zebra ini menyatakan jika dengan hadirnya manajamen baru dari ZBRA beserta unit bisnis DNR yang menyokong perjalanan bisnis tersebut, hal ini dapat menjadi arah bisnis yang baru serta menjanjikan untuk kemajuan bisnis yang ada dalam waktu mendatang.

Baca Juga: Move On dari Bisnis Gas dan Taxi, Rudy Tanoeseodibjo Bakal Sulap ZBRA Jadi Perusahaan . . .

Sebagai informasi, Zebra mengangkat Mantan Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Robert Pakpahan ditunjuk menjadi Komisaris Utama dan Independen.

"Dalam RUPSLB kami juga menunjuk Robert Pakpahan sebagai Komisaris Utama dan Independen, dia adalah mantan Dirjen Pajak," ucap Rudy.

Selain itu pada dua kursi komisaris ZBRA diisi oleh Julie Tanoesoedibjo dan Dwi Priyatno. Sementara itu, posisi Presiden Direktur diisi oleh Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo atau Rudy Tanoe yang merupakan kakak Harry Tanoesoedibjo.

Selanjutnya, Gary Tanoesoedibjo dan Paulos Lo melengkapi susunan direksi emiten yang sempat merambah di sektor taksi tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: