Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keberhasilan Indonesia Turunkan Deforestasi Terendah Sepanjang Sejarah Berkontribusi untuk Iklim

Keberhasilan Indonesia Turunkan Deforestasi Terendah Sepanjang Sejarah Berkontribusi untuk Iklim Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah fokus penanganan pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, Indonesia mencatatkan kabar baik di bidang lingkungan hidup dan kehutanan dengan berhasil menurunkan laju deforestasi terendah sepanjang sejarah.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dirilis Maret lalu, Indonesia berhasil menurunkan laju deforestasi hingga 75,03% pada periode 2019-2020 dengan cakupan 115,46 ribu hektar. Angka ini jauh menurun dari deforestasi tahun 2018-2019 sebesar 462,46 ribu hektar sekaligus menjadi yang terendah yang pernah dicatatkan pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Hutan Tropis Rusak, WWF Tunjuk-tunjuk Hidung Uni Eropa: Ini Lingkaran Setan...

Turunnya laju deforestasi nasional selama masa pandemi Covid-19 ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk mengurangi deforestasi dari tahun ke tahun. Aksi ini juga berkontribusi terhadap penurunan emisi sebagai bagian dari upaya penanganan perubahan iklim dunia.

“Komitmen pemerintah tegas untuk terus berada di jalur pengurangan deforestasi sebagai salah satu sumber penurunan emisi. Capaian ini juga menunjukkan bahwa berbagai upaya yang dilakukan KLHK bersama para pihak mendapatkan hasil yang signifikan,” kata Menteri LHK Siti Nurbaya dalam akun instagramnya @siti.nurbayabakar belum lama ini.

Berbagai upaya yang dilakukan KLHK selama ini diantaranya penerapan Inpres Penghentian Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut, Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Pengendalian Kerusakan Gambut, Pengendalian Perubahan Iklim, Pembatasan perubahan Alokasi Kawasan Hutan untuk sektor non kehutanan (HPK), Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam Kawasan Hutan (PPTKH/TORA), Pengelolaan Hutan lestari, Perhutanan Sosial, Rehabilitasi Hutan dan Lahan, serta berbagai upaya lainnya

“Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah dengan keterlibatan semua pihak sampai ke tingkat tapak. Selain itu, sumber daya terus dialokasikan untuk mengendalikan deforestasi di berbagai tingkatan,” kata Siti.

Dalam diskusi virtual sebagaimana dilansir dari Foresthint.com, Siti juga mengatakan bahwa penurunan tiga perempat laju deforestasi dari periode pra-pandemi 2018/2019 membuktikan Indonesia tetap konsisten dari tahun ke tahun dalam komitmen pengurangan deforestasi, yang diharapkan dapat terus berlanjut setidaknya hingga 2024 ketika pemerintahan Presiden Joko Widodo berakhir.

Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan (IPSDH) Ditjen PKTL, Belinda A. Margono menjelaskan penurunan deforestasi sebesar 75,03 % merupakan angka deforestasi netto. Perhitungan deforestasi ini juga mencakup baik di dalam maupun di luar kawasan hutan Indonesia.

Sesuai perkembangan teknologi, perhitungan luas deforestasi sejak periode tahun 2011-2012 merupakan hasil perhitungan deforestasi netto yang sudah mempertimbangkan kegiatan reforestasi. Sementara perhitungan pada periode sebelumnya masih menggunakan deforestasi bruto.

Sebagai informasi, angka deforestasi bruto tahun 2019-2020 sebesar 119,1 ribu ha, dan angka reforestasinya sebesar 3,6 ribu ha. Sementara angka deforestasi bruto tahun 2018-2019 sebesar 465,5 ribu ha, dan angka reforestasinya sebesar 3 ribu ha

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: