Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh Gusti, Yang Ngomong Langsung Menkes: Pandemi Paling Cepat Selesai 2 Tahun, Bahkan...

Duh Gusti, Yang Ngomong Langsung Menkes: Pandemi Paling Cepat Selesai 2 Tahun, Bahkan... Kredit Foto: Antara/Fauzan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan sejarah pandemi di dunia. Dia mengatakan pandemi paling cepat bisa selesai dalam waktu dua tahun, namun ada yang hingga saat ini belum hilang seperti Polio.

“Pandemi ini terjadi di dunia sudah beberapa kali. Semua pandemi tujuan utamanya atau target operasi mengatasinya satu. Kita enggak bisa langsung menghilangkan pandemi itu ada yang paling cepat mungkin dua tahun baru selesai, ada yang 5 tahun, 10 tahun, 30 tahun. Ada sampai sekarang kayak Polio juga belum hilang,” ujar Budi dalam rapat koordinasi secara virtual, Selasa (11/5/2021) malam.   Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Ungkap Alasan Terjadi Lonjakan Tinggi Covid-19 di India

Namun, Budi mengatakan untuk mengatasi pandemi COVID-19 saat ini jika menjalankan strategi dengan benar, maka akan segera berakhir. “Saya ingin sampaikan ke teman-teman, bahwa selama kita menjalankan strategi mengatasi pandemi ini dengan benar, enggak usah khawatir. Harusnya kita bisa.” Baca Juga: Epidemiolog Pastikan Terjadi Bom Kasus COVID 19 Usai Lebaran

Dia menjelaskan target dalam mengatasi pandemi COVID-19 adalah mengurangi laju penularan. “Target kita di setiap pandemi adalah mengurangi laju penularan. Agar, Rumah Sakit kita atau sistem kesehatan kita bisa menampung merawat orang yang tertular, itu aja. Kita harus mengurangi laju penularan agar jumlah orang yang perlu dirawat itu bisa tercover dengan rumah sakit.”

“Itung-itungan untuk COVID-19 ini, dari 100 yang kena, yang butuh rumah sakit 20%. Artinya yang 80% itu seharusnya ditaruh di rumah isolasi, nah ini akan sembuh,” sambungnya.

Pasalnya, kata BGS, virus COVID-19 ini tidak sefatal virus lain seperti HIV atau MERS. “Karena memang virus ini tidak sefatal ya, tidak separah beberapa virus lain seperti HIV, atau misalnya MERS yang dulu ada di Timur Tengah. Fatality rate-nya tidak setinggi mereka.”

“Jadi asal bisa teridentifikasi cepat dan dirawat dengan cepat, insya Allah seharusnya sembuh dengan cepat,” katanya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: