Tak Disangka, Tak Diduga, Astaga!! Pendukung Israel di Indonesia Banyak Juga Yak...
Baca Juga: Kebiadaban Israel Makin Menggila, PKS Ingatkan Pesan Bung Karno
Baca Juga: Bertanya Sikap Jokowi ke Palestina, Andi Arief Ungkit Bantuan AS Rp28,5 T Jika Mau Baik ke Israel
Baca Juga: Israel dan Hamas Berlomba Saling Klaim Kemenangan atas Perang Gaza
Pertempuran antara Israel-Hamas telah menewaskan setidaknya 132 orang di Gaza, termasuk 32 anak-anak dan 21 perempuan, menurut para pejabat kesehatan Palestina. Delapan orang telah terbunuh di Israel, termasuk enam warga sipil, dua di antaranya anak-anak, menurut otoritas Israel.
Kementerian Agama Palestina melaporkan bahwa rudal-rudal Israel juga telah membuat sebuah fasilitas masjid hancur, dan seorang juru bicara militer mengatakan bahwa pihaknya sudah mulai melakukan pemeriksaan mengenai laporan tersebut.
Selain itu, Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza mengalami kerusakan akibat serangan pasukan Israel pada wilayah di sebelah fasilitas kesehatan tersebut, Selasa malam (11/5/2021) waktu setempat.
Perlu diketahui, Indonesia dan Palestina memiliki hubungan yang erat. Salah satu kebijakan luar negeri Indonesia adalah mendorong kemerdekaan Palestina dan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Indonesia juga kerap mengirim bantuan kemanusiaan untuk Palestina baik dilakukan oleh warganya maupun melalui pemerintah. Terbaru pemerintah Indonesia mengatakan akan memberikan bantuan sebesar US$2,3 juta atau Rp32,1 miliar kepada Palestina.
Pada masa-masa awal kemerdekaan, Palestina merupakan salah satu negara yang mendukung kemerdekaan Republik Indonesia. Hal tersebut mendorong negara Mesir untuk mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia.
Bahkan, pada 6 September 1944 atau tepatnya satu tahun sebelum Indonesia merdeka mufti besar Palestina Syekh Muhammad Amin Al-Husaini memberikan dukungan secara terbuka bagi perjuangan Indonesia. Kala itu Syekh Muhammad Amin Al-Hussaini menyampaikan dukungan melalui siaran radio. Alhasil, jalanan di Palestina dipenuhi gelombang aksi solidaritas dan dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat di kawasan Timur Tengah.
Sejak saat itu Presiden Soekarno terus berupaya untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Salah satu bentuk dukungan tersebut ditunjukkan saat mulai menggagas Konferensi Asia Afrika (KAA) pada tahun 1953. Saat itu Presiden Soekarno menolak keras keikutsertaan Israel dalam konferensi tersebut.
Sebaliknya, saat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika pada 1955, Soekarno mengundang Palestina meskipun saat itu belum diakui sebagai negara merdeka. Hingga saat ini Palestina adalah satu-satunya negara yang ikut hadir dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung yang belum meraih kemerdekaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil