Israel dan Hamas Berlomba Saling Klaim Kemenangan atas Perang Gaza
Israel dan Hamas tahu bahwa perang Gaza keempat, seperti tiga perang sebelumnya, akan sama tidak meyakinkannya dengan menghancurkan 2 juta warga Palestina di wilayah miskin itu.
Tetapi dalam beberapa hari atau minggu sebelum gencatan senjata yang tak terhindarkan, masing-masing akan bertujuan untuk sesuatu yang disebutnya sebagai sebuah kemenangan.
Bagi Israel, itu mungkin berarti membunuh seorang komandan tertinggi Hamas, atau menghancurkan cukup banyak terowongan, peluncur roket, dan infrastruktur lain untuk mengatakannya "memotong rumput"—frasa yang banyak digunakan oleh Israel untuk menggambarkan penindasan sementara terhadap militan sebelum konfrontasi berikutnya.
Baca Juga: Idul Fitri, Mesut Ozil Kirim Doa untuk Palestina yang Terus Diserang Israel
Bagi Hamas, hadiah terbesar adalah menangkap tentara Israel yang nantinya bisa ditukar dengan orang-orang Palestina yang dipenjara. Yang kedua adalah mencetak beberapa serangan roket jarak jauh di kota-kota Israel untuk menunjukkan kehebatan militer organisasi Palestina dalam menghadapi musuh yang jauh lebih kuat.
Tentu saja, pembunuhan petinggi Hamas atau penangkapan seorang tentara Israel akan memicu eskalasi besar-besaran, kemungkinan besar mengakibatkan kematian sejumlah besar warga sipil Gaza.
Tetapi tidak ada pihak yang berasumsi bahwa mereka dapat menggunakan sarana militer untuk mengamankan tujuan yang lebih besar. Keduanya mengharapkan resolusi akhir yang sama—gencatan senjata informal yang ditengahi secara internasional seperti yang mengakhiri perang Hamas-Israel pada 2009, 2012, dan 2014.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami