Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sanjung Adolf Hitler dan Holocaust, Seorang Jurnalis CNN Dicopot dari Jabatannya

Sanjung Adolf Hitler dan Holocaust, Seorang Jurnalis CNN Dicopot dari Jabatannya Kredit Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Warta Ekonomi, New York -

Di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, jaringan berita yang berbasis di Amerika Serikat (AS), CNN telah memecat seorang kontributor lepas yang berbasis di Pakistan men-tweet baru-baru ini dan di tahun-tahun sebelumnya terkait dia memuji pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Dilansir Adeel Raja, yang, menurut akun LinkedIn-nya, telah bekerja sebagai pekerja lepas untuk kantor berita besar sejak 2013, diberhentikan setelah memposting tweet hari Minggu (16/5/2021) yang telah dihapus di mana ia menyatakan: "Dunia saat ini membutuhkan seorang Hitler."

Baca Juga: Mendengar Kisah Heroik Kakak Beradik Muslim Albania Berbulan-bulan Lindungi Yahudi dari Nazi

Seperti yang ditunjukkan oleh kontributor Daily Caller, Greg Price, ini bukan pertama kalinya Raja berbicara positif tentang pemimpin Jerman era Perang Dunia II yang memimpin genosida yang mengakibatkan kematian jutaan orang Yahudi.

Pada Juli 2014, selama turnamen Piala Dunia, Raja dilaporkan men-tweet: "Satu-satunya alasan saya mendukung Jerman di final - Hitler adalah seorang Jerman dan dia berbuat baik dengan orang-orang Yahudi itu."

Dia mencuitkan "Hail Hitler!" keesokan harinya.

Jaringan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada The Washington Examiner bahwa "laporan Raja berkontribusi pada beberapa upaya pengumpulan berita dari Islamabad".

"Namun, mengingat pernyataan yang menjijikkan ini, dia tidak akan bekerja dengan CNN lagi dalam kapasitas apa pun," bunyi pernyataan CNN.

Raja men-tweet komentar terbarunya hanya untuk menghapusnya beberapa jam setelah dia mempostingnya.

Pada hari Sabtu, dia membandingkan apa yang terjadi di Israel dengan wilayah dunia tempat dia berada. Dia men-tweet bahwa "apa yang dilakukan orang Yahudi di Palestina mirip dengan apa yang dilakukan orang Hindu India di Kashmir yang diduduki." “Taktik yang sama,” katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: