Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menggali Munculnya Kelompok-kelompok di Palestina, Dari Hamas hingga PLO

Menggali Munculnya Kelompok-kelompok di Palestina, Dari Hamas hingga PLO Anggota Palestina dari Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas, selama patroli di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 27 April 2020. | Kredit Foto: Flash90/Abed Rahim Khatib

Momentum kebangkitan Fatah terjadi melalui pertempuran pada 1968 di Kota Karamah, Yordania. PLO dan Yordania mula-mula berkoalisi melawan Israel. Saat perang ini usai, masing-masing pihak mengklaim kemenangan.

Satu hal yang pasti, yaitu citra Israel kian buruk di level internasional. Adapun bagi Yordania, konfliknya dengan PLO justru semakin kentara. Di dalam negeri Yordania, unsur Palestina itu tidak hanya berhasil merebut simpati penduduk, tetapi juga bertindak seolah-olah negara dalam negara. Pada September 1970, keduanya saling menyerang.

Yordania akhirnya menang sehingga PLO menyingkir ke Lebanon. Organisasi ini lantas terlibat kancah perang saudara yang sedang berkecamuk di sana. Israel dan kelompok-kelompok koalisinya menga lahkan PLO sehingga entitas Palestina ini keluar dari Lebanon Selatan. Sesudahnya, pemerintah pengasingan (government in exile) Palestina terbentuk di Tunisia.

Perubahan yang signifikan terjadi pada 1974. Hal ini dilatari fakta, 18 tahun lamanya Fatah mengandalkan perjuangan bersenjata, tetapi hasilnya jauh dari kesuksesan. Karenanya, Fatah mulai memprio ri taskan jalur politik dan strategi diplomasi. Langkah ini ditanggapi PNC yang kemudian bersidang di Aljazair. Disepakatilah dukungan terhadap solusi dua-negara.

Skema ini bertujuan agar Palestina dan Israel hidup berdampingan sebagai dua negara berdaulat. Batas-batas yang dimaklumi berdasarkan demarkasi pra-1967. Dengan demikian, wilayah Palestina Merdeka akan meliputi Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza.

Bertempat di Aljir, Yasser Arafat membacakan teks Proklamasi Palestina pada 15 November 1988. Yerusalem ditetapkan sebagai ibu kota Palestina. Pada April setahun berikutnya, pria yang selalu tampil dengan keffiyeh khas ini terpilih menjadi presiden pertama negara tersebut. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: