Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Help! Belasan Ribu Pencari Suaka dari Myanmar Berbondong-bondong Datangi India

Help! Belasan Ribu Pencari Suaka dari Myanmar Berbondong-bondong Datangi India Kredit Foto: Reuters/Stringer
Warta Ekonomi, Yangon -

Sebanyak 15 ribu warga Myanmar telah mencari perlindungan di India. Seorang pejabat pemerintah India pada Selasa (18/5/2021) mengatakan mereka menyeberang ke India karena pertempuran meningkat di beberapa negara bagian Myanmar, menyusul kudeta militer.

Para warga Myanmar itu masuk ke negara bagian Mizoram, di timur laut India, yang berbagi perbatasan pegunungan dengan Myanmar. Mereka mulai masuk ke India pada akhir Februari, ketika polisi melarikan diri dan membelot dari junta militer Myanmar.  

Baca Juga: Rakyat Myanmar Menantikan Agenda Pemilu Nasional, Organisasi Pemantau Pemilu: Tuduhan Penipuan...

Pada April, sekitar 1.800 orang dari Myanmar termasuk beberapa anggota parlemen, telah melintasi perbatasan. Menurut Wakil Ketua Badan Perencanaan Negara Mizoram, H. Rammawi, belum lama ini jumlah warga Myanmar yang datang ke India meningkat menjadi lebih dari 15.400.

"Ini meningkat dari hari ke hari," kata Rammawi kepada Reuters.

Rammawi menambahkan, banyak orang dari Myanmar pergi ke rumah kerabat mereka di Mizoram sehingga sulit untuk melacaknya. Masyarakat di Mizoram dan beberapa bagian Myanmar memiliki ikatan etnis yang erat. Masing-masing keluarga besar mereka umumnya berada di kedua sisi perbatasan.

Sekitar 6.000 orang dari Myanmar berada di ibu kota Mizoram, Aizawl, dan yang lainnya tersebar di lima distrik. Rammawi mengatakan warga dan organisasi non-pemerintah membantu merawat orang-orang Myanmar tersebut. Karena itu, pemerintah negara bagian telah meminta bantuan dari otoritas federal.

"Bantuan medis dan ransum sangat penting," kata Rammawi. Ia menambahkan bahwa beberapa orang dari Myanmar dinyatakan positif mengidap virus corona.

Rammawi memperkirakan jumlah pengungsi di India meningkat. Ini karena pertempuran yang semakin intensif di Negara Bagian Chin Myanmar barat laut, tepatnya di seberang Mizoram.

Kota Mindat di perbukitan Myanmar, sekitar 100 km (60 mil) dari perbatasan, telah menyaksikan beberapa pertempuran paling sengit sejak kudeta setelah milisi mengangkat senjata melawan junta. Ribuan orang telah melarikan diri dari kota tersebut. "Lebih banyak orang (Myanmar) akan datang," kata Rammawi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: