Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sindir Faldo Soal Kerumunan Ancol, Geisz: di Anyer dan Pangandaran Nggak Ada Anies

Sindir Faldo Soal Kerumunan Ancol, Geisz: di Anyer dan Pangandaran Nggak Ada Anies Kredit Foto: Instagram/Geisz Chalifah

Terkait penumpukan di gerbang, Geisz bilang karena ada ribuan pengunjung yang belum membeli tiket secara online. Penumpukan pun terjadi sehingga terjadi kemacetan parah. Saat itu, untuk mencegah hal yang tak diinginkan, pengunjung diizinkan masuk untuk beli tiket langsung.

Namun, Geisz menyebut penampakan kerumunan di Pantai Ancol yang viral di media sosial dramatisasi. Sebab, jumlah pengunjung masih di bawah 30 persen dari total daya tampung Ancol.

Dia menekankan pengelola Ancol punya kebijakan selama pandemi yaitu setiap pengunjung mendekati 39 ribu maka akan ditutup.

Faldo Maldini pun menanggapi Geisz yang menyarankan sebaiknya pengunjung dibiasakan dengan kuota. Apalagi saat ini sedang pandemi.

Geisz merespons bahwa membiasakan kuota masih sulit. Alasannya, pengelola Ancol sering mensosialisasikan aturan tertentu namun tak ditanggapi sebagian pengunjung.

Dia bilang peran tim Satgas COVID-19 di Ancol cukup aktif lantaran sering bolak baik mengecek lokasi.

Namun, Faldo memberikan masukan agar pihak Satpol PP juga bisa dilibatkan. Hal ini karena Pemprov DKI memiliki 5 ribu anggota Satpol PP. "Turun 1000 orang di Ancol saya kira beres," ujar Faldo.

Geisz menjawab bahwa Satpol PP sudah ada dan membantu membagi-bagikan masker untuk pengunjung Ancol. Menurut dia, dalam catatannya, 98 persen karyawan Ancol yang pernah terinfeksi COVID-19 bukan tertular di dalam area wisata tersebut. Untuk 2 persen sisanya tidak diketahui penyebab bisa tertular COVID-19.

Mendengar penjelasan Geisz, presenter Andromeda Mercury pun mengajukan pertanyaan soal pengunjung berkerumun di pantai sehingga berpotensi terkena COVID-19.

Geisz menanggapi bahwa pengelola sudah memberikan cara dengan adanya pembatas tali tambang. Hal ini untuk mencegah kerumunan dan pengunjung bisa menjaga jarak. "Sudah diberikan tambang, tapi tambangnya dibuang. Orang-orang masuk ke sana," tutur Geisz.

Faldo memotong penjelasan Geisz dengan bertanya petugas yang berjaga. "Tidak ada yang jagain?" tanya Faldo.

Geisz mengatakan petugas yang berjaga tentu ada. Namun, harus diakui jumlahnya tak sebanding dengan pengunjung yang mendatangi Pantai Ancol. Ia mengakui ada kesalahan sehingga terjadi kerumunan.

"Kita realistis lah kesalahan di Ancol ada. Yaitu kita tidak mampu mengelola dalam satu waktu. Kita akui, tapi sedramatis itu, ya nggak. Yang ada malah penyudutan," jelas Geisz.

Dia menceritakan bahwa pengelola Ancol bersama seluruh karyawan sudah berupaya maksimal menerapkan prokes selama pandemi. Perjuangan itu menurutnya berat karena terlihat dengan tak ada satu pun karyawan yang di-PHK. "Dan, apa yang mereka katakan? Pak, kayaknya orang-orang PSI pengen kita di-PHK," tutur Geisz.

Faldo menanggapi ucapan Geisz bahwa PSI hanya ingin Ancol berbuat terbaik. "Nggak, nggak. PSI mau masyarakat menikmati Ancol dengan baik," tutur Faldo.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: