Mantan Bos BIN Bersuara: Ketimbang Ributin Arab dan Yahudi, Mending Urusin Nasib Bangsa Sendiri!
"Lihatlah negara mereka kini sangat di bawah standar keamanan dan ekonomi. Mengerikan. Nah, penyesalan bukan datang di depan," pesan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu.
Ia lantas bertanya, apakah Indonesia ingin seperti Libya, yang hancur akibat propaganda pihak lain dengan mengatasnamakan agama.
"Saya mohon para sobatku yang tercinta, bergandengan tangan dengan saya, melawan pikiran penganut ideologi-ideologi asing yang sesat itu. Mereka orang yang terbawa arus sampai lupa diri, lupa anak, lupa cucu, untuk hari depan mereka," imbuhnya.
Baca Juga: Malaysia dan Singapura Sudah Lockdown, Dengarkan Baik-baik Titah Jokowi! Kalau Tidak Mau...
Anehnya, lanjut Hendro, mereka justru sibuk mengurus orang lain yang belum tentu membalas budi jika menang melawan musuhnya. Atau malah menyerang putra putri bangsa di kemudian hari. Sebab, tidak ada dalil balas budi dalam politik.
"Jadi para sahabatku yang tercinta, kalau ada yang mengritik saya atau kita dalam berbicara melawan khilafah atau ideologi apapun, mohon di-counter. Lawan. Jangan takut. Jangan juga diam saja. Karena diam berarti melakukan pembiaran. Dan, itu adalah kejahatan juga. Disebut sebagai crime of omission, yakni kejahatan karena membiarkan orang melawan negara, bangsa kita sendiri," terangnya.
Terakhir, Hendro berharap Indonesia tetap memegang teguh ideologi Pancasila. Ia meminta, bangsa ini belajar dari Libya, Suriah, Afghanistan, dan Yaman yang hancur akibat propaganda.
"Kita harus tetap berdiri di atas Tanah Air bangsa kita sendiri. Bukan di atas tanah Palestina, bukan Israel, bukan Arab," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: