Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masa Pandemi, Industri Asuransi Alami Penurunan

Masa Pandemi, Industri Asuransi Alami Penurunan Kredit Foto: Reuters/Christian Hartmann

"Selain harus meningkatkan literasi atau pengetahuan mengenai asuransi yang saat ini masih 19,4% saja, fitur IT mengenai asuransi juga masih banyak yang ribet sehingga masyarakat masih banyak yang malas membeli asuransi. Apalagi milenial saat ini menggunakan teknologi itu lebih pada cenderung konsumtif untuk media sosial seperti tik tok, whatsapp, facebook dan lainnya. Maka ini menjadi tantangan untuk perusahaan asuransi ke depannya," katanya.

Menanggapi tantangan yang tengah terjadi, Direktur PT AXA Mandiri Financial Services, Rudi Nugraha mengatakan pihaknya terus memaksimalkan pelayanan digitalisasi dalam memasarkan produk asuransi termasuk menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan nasabah.

"Banyak tantangan dunia asuransi pada masa pandemi ini bisa menjadi peluang untuk menambah nasabah. Salah satunya kami harus bisa memaksimalkan peluang digital untuk bisa mendapatkan peluang nasabah, itu karena kondisinya sudah berubah tadi. Jadi kita memang harus mencari cara kreatif seiring memanfaatkan teknologi digital untuk bisa tetap mendapatkan peluang nasabah," ujarnya.

Dijelaskannya, Axa Mandiri pada 2020 mencatatkan kinerja klaim asuransi sebesar Rp4,8 triliun. Di antara klaim itu tercatat Rp15 miliar untuk klaim nasabah Covid 19.

"Sedangkan untuk Sumut, jumlah polisi AXA Mandiri mencapai 63 ribu lebih atau sekitar 6 persen dari total nasabah AXA Mandiri nasional. Di masa pandemi ini, jumlah jiwa di AXA Mandiri lebih tinggi dibanding dengan klaim kesehatan," katanya.

Pemerhati Ekonomi dari USU, Aryanti Sariartha Sianipar dalam diskusi tersebut kondisi ekonomi pada pandemi Covid-19 ini memang melemahkan ekonomi masyarakat sehingga membuat rakyat miskin bertambah. Akan tetapi ada juga pihak yang surplus di masa pandemi ini.

"Maka asuransi sendiri bisa memasarkan segmentasi ke pihak yang surplus tadi. Meski banyak masyarakat  yang trauma pada industri asuransi ini lantaran premi mereka gak belek seperti yang diharapkan. Nah itu juga menjadi tantangan bagi industri asuransi," pungkasnya. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: