Hal senada juga diungkapkan, Ermi Ndoen bahwa prinsip Unicef adalah mensupport bagaimana coverage vaksinasi cepat terpenuhi.
"Jadi prinsipnya ini kan semua berkontribusi, termasuk pengusaha. Dan konsennya pengusaha itu kan bagaimana ekonomi bisa berjalan. Tetapi di lain pihak, kalau ekonomi jalan dan belum divaksinasi kan itu menjadi salah satu tantangan. Untuk itu, kami mempercepat upaya pemberian vaksinasi gotong royong. Kalau sudah diaplikasikan di Jatim, kami bisa membantu membuat perencanaan yang baik, pelaksanaan yang baik sehingga dengan vaksin yang terbatas dan susah didapat ini bisa optimal untuk Jatim," tegas Ermi.
Terkait kerjasama Unicef Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto secara tegas menyatakan, pihaknya menyambut baik langkah Unicef dalam pelaksanaan vaksin gotong royong bagi pelaku pengusaha diJatim
"Tawaran kerjasama dari Unicef ini sangat bagus dan kami berterimakasih karena distribusi vaksin ini memang perlu dipantau agar distribusi lebih tertata, mulai dari berapa kebutuhan dan berapa vaksin yang didapatkan. Ini dalam rangka menyiapkan fasilitas kesehatan agar tidak bergerombol dan lain sebagainya," kata Adik.
Menurut Adik, hal Ini sangat penting sekali, karena tidak mungkin perusahaan besar di luar Surabaya datang ke Surabaya untuk pemberian vaksin kepada karyawan. Sehingga hal ini perlu difasilitasi oleh faskes daerah.
"Kalau faskes daerah tidak mencukupi perlu disupport mobile care dari Surabaya agar pemberian lebih tersistematis," sambungnya.
Hingga periode ketiga kata Adik, pendaftaran, jumlah perusahaan yang telah mendaftar vaksin gotong royong melalui online Kadin Indonesia hampir mencapai 1.800 perusahaan dengan kisaran jumlah karyawan sebanyak 500 ribu orang. Sementara total perusahaan di Jatim sesuai data BPS Jatim mencapai 816.804 perusahaan dengan jumlah karyawan sebesar 3,186 juta karyawan.
Adik menegaskan, sejauh ini Kadin Jatim sudah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan sejumlah faskes di Surabaya dan luar Surabaya, diantaranya RS Premier, RS PHC, RS Siti Hajar Sidoarjo, RS Semen Gresik dan beberapa klinik faskes lainnya. Sementara untuk wilayah Kediri, Kadin juga sudah berkordinasi tentang kecukupan rumah akut disana untuk mengcover pelaksanaan vaksin gotong royong.
"Kediri sangat penting karena ada satu perusaan yang telah mendaftar dengan jumlah karyawan yang akan divaksin sekitar 40 ribu karyawan," ungkap Adik.
Disisi lain kata Adik, pihaknya juga akan membuat Centra Vaksin Gotong Royong yang akan menjadi lokasi pemberian vaksin bagi industri dengan jumlah karyawan tidak banyak.
"Ini baru kami bicarakan dengan teman-teman yang memiliki faskes dan akan kami sampaikan kepada gubernur. Karena gubernur juga menunggu informasi dari kami," beber Adik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil