"Saya yakin orang Israel dan Palestina sama-sama berhak untuk hidup dengan aman dan terjamin serta menikmati kebebasan, kemakmuran dan demokrasi yang setara," kata Biden.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab juga memuji gencatan senjata tersebut.
"Semua pihak harus bekerja untuk membuat gencatan senjata bertahan lama dan mengakhiri siklus kekerasan yang tidak dapat diterima, serta hilangnya nyawa warga sipil," tulis Raab di Twitter. "Inggris terus mendukung upaya untuk mewujudkan perdamaian", tambahnya.
Mengapa Israel dan Hamas bertempur?
Israel dan Hamas telah berperang selama 11 hari terakhir, menyusul ketegangan di Yerusalem. Sejauh ini, setidaknya 230 warga Palestina telah tewas akibat konflik tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Sementara itu, 12 orang Israel tewas dalam pertempuran.
Krisis bermula ketika sejumlah keluarga Palestina diancam akan digusur dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur. Pemukim Yahudi mengklaim properti itu dimiliki oleh orang Yahudi sebelum tahun 1948.
Untuk meredakan ketegangan, Israel menunda sidang tentang penggusuran tersebut.
Situasi semakin meningkat setelah pasukan keamanan Israel membubarkan jamaah di masjid suci al-Aqsa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto