Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elektabilitas Airlangga Pepet Prabowo, Golkar: Kami Masih di Gigi Satu

Elektabilitas Airlangga Pepet Prabowo, Golkar: Kami Masih di Gigi Satu Kredit Foto: Instagram Airlangga Hartarto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sandiaga Uno, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto menjadi tiga nama menteri teratas yang dipercaya masyarakat dapat menjadi calon presiden 2024, menurut hasil sigi lembaga survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC).

Peneliti ARSC Bagus Balghi mengatakan, berdasarkan hasil pertanyaan, "Dari nama-nama sosok menteri berikut ini, mana yang menurut Anda layak menjadi calon presiden 2024?".

Baca Juga: Survei Capres 2024: Anies Baswedan Juaranya

"Terdapat nama Sandiaga Uno 25,26 persen, Prabowo Subianto 19,17 persen, Airlangga Hartarto 9,79 persen, Tri Rismaharini 7,69 persen," tutur Bagus dalam keterangan persnya, Sabtu (22/5).

Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Maman Abdurahman, mengatakan, faktor pandemi Covid-19 ini sangat memengaruhi penilaian publik terhadap pemilihan figur yang akan menjadi calon ke depan. Oleh karena itu, menurut Maman, publik akan melihat siapa yang benar-benar serius dan dalam mengurus pandemi dan upaya pemulihan ekonomi.

"Nah, ini yang memang terjadi pada posisi figur ketum kami. Ketum kami secara tidak langsung terekspos kepada masyarakat karena beliau Menko Perekonomian. Artinya, baik atau buruknya kondisi ekonomi, berhasil atau tidaknya akan langsung berbanding lurus dengan figur ketum kami," ujar Maman.

Maman menambahkan, sampai hari ini, dari indikator yang formal, Indonesia bisa bertahan dan mulai bangkit adalah prestasi dibanding negara lain. Menurut Maman, hingga saat ini Airlangga Hartarto masih fokus dalam penanganan dan pengendalian Covid-19, serta pemulihan ekonomi Indonesia.

"Ketum kami belum mau banyak bicara pencapresan. Artinya, prioritas beliau bagaimana menyelamatkan ekonomi secara nasional," ucap Maman.

Menurut Maman, Partai Golkar pun saat ini dari tingkat atas sampai paling bawah belum bergerak secara optimal karena masih melakukan konsolidasi internal partai. "Kami belum bergerak, ibaratnya masih di gigi satu karena kita masin fokus konsolidasi internal partai," ujarnya.

Menurut Maman, seorang calon presiden tidak dapat hanya dilihat dari faktor elektabilitas dan popularitas, tetapi juga bagaimana rekam jejak dan kompetensi kemampuan untuk menyelesaikan persoalan bangsa.

Kedua, pada akhirnya calon presiden itu hanya melihat tiga hal indikator. "Pertama, elektabilitas dan popularitas, tapi saya pastikan tidak cukup. Karena, pada akhirnya tiket partai. Elektabilitas tinggi belum tentu dicalonkan."

"Ketua umum kami punya seluruh prasyarat itu. Beliau pernah di DPR beberapa periode, pimpinan komisi, pernah menteri, seorang ketua umum partai, juga jadi menko perekonomian," ucapnya.

Pengamat politik Airlangga Pribadi menerangkan dalam pemilihan-pemilihan sebelumnya, Partai Golkar kerap menjadi salah satu penentu dalam kontestasi.

"Golkar bisa jadi sebagai king maker dalam konteks politik. Ini perlu dipertimbangkan karena ini masih awal, pagi, ini bisa dilihat (dari survei) belum tentu siapa yang menjadi pemimpin ke depan," ucapnya. Menurutnya, dari hasil survei bisa dilihat siapa yang start duluan dan mana yang masih pemanasan.

Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno diketahui publik adalah capres dan cawapres pada 2024, yang tentu sudah lebih dulu populer.

Survei ARSC dilaksanakan pada 26 April-8 Mei 2021 terhadap 1.200 responden di 34 provinsi dengan usia minimum 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih. Survei dilakukan melalui telepon dengan metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: