Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria menegaskan Pemprov DKI telah serius dalam menangani dan mengendalikan Covid-19 di Ibu Kota. Hal itu disampaikan Wagub menanggapi penilaian kategori E dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam penanganan pandemi Covid.
Riza mengatakan, keseriusan ini telah menunjukkan hasil yang membuat tidak ada peningkatan signifikan pada angka kasus Covid-19 setelah libur Lebaran dan mudik 2021. Sebab, ia mengklaim semua tertangani dengan baik oleh Pemprov DKI.
Baca Juga: Wagub Riza Jelaskan Status Tanah di Munjul yang Jerat Dirut Sarana Jaya
"Kami di Jakarta sangat serius dan sungguh-sungguh dalam pengendalian Covid-19. Alhamdulilah kita lihat bersama, angkanya (kasus Covid-19) masih cukup landai, tidak ada peningkatan yang signifikan," ujar Riza di Jakarta.
Riza juga memaparkan upaya-upaya Pemprov DKI Jakarta dalam penanganan dan pengendalian Covid-19 yang menurutnya jauh lebih baik dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia.
Pertama, peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan dan SDM-nya dan terbukti hingga saat ini, Pemprov DKI Jakarta sudah memiliki 106 rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 yang didukung oleh 290 Puskesmas Kelurahan dan 44 Puskesmas Kecamatan dengan total tenaga kesehatan dan penunjang di DKI Jakarta sebanyak 144.700 orang.
"Tempat tidur isolasi yang kita siapkan (di 106 RS) sebanyak 6.657 unit dan terpakai 2.149 atau 32 persen (tingkat keterisian atau BOR) dan ruang ICU ada 1.014, terpakai 345, ada 34 persen," ucapnya.
Selain itu, lanjut Riza, Pemprov DKI memiliki 12 lokasi isolasi terkendali dan sembilan hotel yang dimanfaatkan sebagai tempat isolasi terkendali. Khusus untuk tempat isolasi terkendali di hotel, terdapat kapasitas 1.533 kamar dengan tingkat keterisian 29,7 persen atau sebanyak 455 kamar sudah terisi.
"Jumlah laboratorium sudah mencapai 102 laboratorium, lab gratis 19, lab berbayar ada 88. Kemampuan sampel per hari yang sebelumnya 25.143, sekarang sudah mencapai 70.490 sampel," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto