Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Komentar KASN Soal Pembinaan Pegawai KPK: Maaf, Itu Bukan Ranah Kami

Komentar KASN Soal Pembinaan Pegawai KPK: Maaf, Itu Bukan Ranah Kami Kredit Foto: (Foto: Okezone)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) menegaskan, penolakan pembinaan dari pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) bukan menjadi ranah KASN. Terdapat 24 dari 75 pegawai KPK yang tak lulus TWK mendapat kesempatan untuk diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN) jika lulus pembinaan.

"Itu bukan ranah tupoksi KASN," ujar Ketua KASN Agus Pramusinto saat dikonfirmasi.

Baca Juga: Dibocorin Penyidik KPK Masiku Masih di Sini, Terus Kenapa Nggak Diringkus Juga Ya?

Dia juga mengatakan, bukan ranah KASN untuk mengevaluasi TWK pegawai KPK. Usulan ini disampaikan Mantan Ketua KPK Agus Rahardjo yang menilai perlu ada pihak independen seperti KASN yang mengevaluasi tes wawasan kebangsaan untuk alih status pegawai KPK menjadi ASN tersebut.

Sebelumnya, Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyelidik KPK Harun Al Rasyid menyatakan, 75 pegawai yang tak lulus TWK menolak untuk dilakukan pembinaan. Hasil koordinasi KPK, BKN, Kemenpan-RB, Kemenkumham, KASN, dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) menyatakan, 51 dari 75 pegawai itu dinyatakan tidak lulus, sementara 24 sisanya dapat dibina lebih lanjut sebelum diangkat menjadi ASN.

"Kami sudah bersepakat dengan yang 75. Bahwa kami menolak untuk dibina. Jadi, meski ada 24 yang akan dipisahkan dari 75, kami juga tidam akan mau. Kecuali, 75 itu secara otomatis dialihkan," kata Harun saat dikonfirmasi, belum lama ini.

Harun yang menjadi salah satu dari 75 pegawai yang dikabarkan tidak lulus TWK itu meminta agar seluruh pegawai KPK dialihkan statusnya menjadi ASN. Dia berharap para pimpinan mengakhiri polemik TWK karena justru berdampak pada pemecatan para pegawai KPK yang berintegritas.

"Pimpinan yang harus memiliki kearifan dan kebijakan menyikapi polemik ini. Pimpinan yang memulai, pimpinan juga yang mengakhiri," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: