Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkes Budi Gunadi Sadikin Bikin Anies Baswedan Plong, Senang Deh Pokoknya!

Menkes Budi Gunadi Sadikin Bikin Anies Baswedan Plong, Senang Deh Pokoknya! Anies Baswedan | Kredit Foto: Instagram Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin (BGS), gerak cepat alias gercep menyikapi polemik nilai E yang didapat Pemprov DKI dalam menangani Covid-19. Dengan jantan, BGS mengaku ada kesalahpahaman dalam penilaian tersebut. BGS pun langsung meminta maaf ke Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Nilai E untuk DKI Jakarta itu, sebelumnya dipaparkan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR, di Senayan, Kamis (27/5). Menurut Dante, nilai tersebut diberikan berdasarkan penghitungan laju penularan, bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian kamar rumah sakit, dan penelusuran kasus. Baca Juga: Jakarta Dapat Nilai E, Hati-hati! Mas Anies Sampaikan Pesan Ini untuk Menkes

Penilaian ini langsung menjadi polemik. Sebagian pihak langsung menggunakannya sebagai senjata untuk menyerang Anies. Sebagian lagi membela Anies dan menganggap penilaian itu tidak objektif. Baca Juga: Permusuhan SBY dan Megawati Belom Kelar, PDIP Gak Sudi Rangkulan Sama Demokrat dan PKS

Melihat hal ini, BGS langsung melakukan klarifikasi dengan menggelar konferensi pers secara virtual, kemarin. Dalam konferensi pers itu, BGS meminta maaf ke Anies dan para tenaga kesehatan di DKI yang sudah bekerja sekuat tenaga menangani pandemi Covid-19. Dia menyebut, telah terjadi kesalahpahaman penilaian.

“Saya sampaikan permohonan maaf dari saya pribadi Menteri Kesehatan atas kesimpangsiuran berita yang tidak seharusnya terjadi,” katanya. 

Dia menjelaskan, nilai E yang diperoleh Pemprov DKI Jakarta merupakan indikator risiko yang tidak semestinya menjadi penilaian kinerja. Sementara untuk kinerja, DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi dengan nilai terbaik di Indonesia.

Eks Direktur Utama PT Inalum itu juga mengapresiasi kinerja dan perjuangan tenaga kesehatan dan seluruh petugas di DKI Jakarta yang telah bekerja keras selama pandemi. Dia mengatakan, kinerja dari para petugas di DKI Jakarta adalah salah satu yang terbaik di Indonesia.

"Indikator risiko ini tidak seharusnya menjadi penilaian kinerja di salah satu provinsi yang sebenarnya adalah satu provinsi yang terbaik. Dan tenaga kesehatannya juga sudah melakukan hal-hal yang paling baik selama ini," tuturnya.

Di akhir konferensi pers, BGS meminta masyarakat Indonesia tidak lagi meributkan hal tersebut. Dia mengajak semua tetap fokus bekerja sama menuntaskan pandemi Covid-19.

"Kalau kita, seluruh rakyat Indonesia ini, bisa saling mendukung, tidak saling menyalahkan, saya percaya, negara kita, bangsa kita menjadi salah satu bangsa yang besar, salah satu bangsa dan negara yang kuat. Bukan hanya di Asia tapi juga di dunia," katanya.

Mendengar klarifikasi BGS, Anies senang. Sebab, klarifikasi BGS dapat memupus keraguan ribuan petugas dan tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang sudah bekerja keras selama ini. Dengan begitu, mereka tidak merasa melakukan kesalahaan. Dia pun berharap, ribuan petugas dan tenaga kesehatan kembali bersemangat untuk bekerja menangani virus Corona.

Menurutnya, Pemprov DKI terbuka untuk berdiskusi dan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Anies akan senang hati berdiskusi mengenai standar baru dari WHO dalam melihat laju penularan pandemi dan respons daerah pada penanggulangan wabah Covid-19.

“Kami berharap, Kementerian dapat me-review kembali cara penghitungan kondisi risiko di situasi wilayah, yang mana bukan sebagai penilaian kinerja Covid-19," kata Anies.

Dalam kesempatan itu, Anies pun memuji kinerja BGS. Menurutnya, setelah BGS dilantik sebagai Menkes, penanggulangan Covid-19 di Jakarta dilakukan secara kolaboratif.

"Kami merasakan sekali, sejak Pak Menkes menjabat Desember lalu, kerja bersama kita jadi amat baik. Beliau cerdas, bijak, open minded, cepat sekali bekerjanya, dan selalu mengutamakan kolaborasi," tuturnya.

Politisi PKS Mardani Ali Sera juga mengapresiasi langkah BGS yang gercep mengklarifikasi pernyataan wakilnya. Legislator dapil DKI Jakarta itu menilai, kinerja tenaga kesehatan di Ibu Kota sudah maksimal. Petugas kelurahan sampai provinsi, TNI/Polri, RT/RW semua bergerak. Terbukti, kasus Covid-19 di DKI Jakarta turun.

“Terima kasih sudah meralat. Karena kasihan dengan tenaga-tenaga kesehatan yang terus berjuang seperti tidak dihargai,” tulisnya, di akun Twitter @MardaniAliSera. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: