Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief, merespons pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Menurut Andi, kecilnya kemungkinan Demokrat dapat berkoalisi dengan PDIP seperti yang diutarakan Hasto memang benar, dan bahkan diamini oleh para kader partai berlambang mercy itu.
"Di tengah ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan saat ini kerugian besar jika Demokrat ikut dalam koalisi PDIP. Sama juga dengan bunuh diri politik. Kami memilih cara dengan cermat dan menghitung banyak aspek," kata Andi kepada wartawan, Sabtu, 29 Mei 2021. Baca Juga: Partai Demokrat Mencak-Mencak! KPK Gak Nurut Sama Presiden Jokowi
Hingga kni, Andi mengakui, Demokrat memang belum pernah berkoalisi dengan PDIP dalam pemilu skala nasional. Persoalan tidak atau pernahnya berkoalisi bukan karena ideologi atau platform seperti yang diutarakan Hasto. Baca Juga: Permusuhan SBY dan Megawati Belom Kelar, PDIP Gak Sudi Rangkulan Sama Demokrat dan PKS
Menurut Andi, jarak partainya dengan partai berlogo banteng itu karena selama pemilu presiden pada 2004 dan 2009 tidak pernah mengalahkan kader Demokrat, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Bahkan Andi membandingkan lagi ketika SBY menjabat dan ketika saat ini Joko Widodo alias Jokowi menjadi presiden. Jokowi, menurut Andi, bukan kader sejati PDIP, karena tidak dididik sejak lama oleh partai itu.
"Jokowi sebagai kader kos di PDIP pun bukan mengalahkan kader Demokrat. Bahkan prestasi dalam menjabat kita bisa saksikan jauh lebih baik di zaman kader Demokrat menjadi presiden—[keberhasilan] hampir di semua bidang," ujarnya.
Andi mengatakan, Demokrat, seperti halnya partai lain, juga sedang memikirkan peluang koalisi politik untuk pemilu presiden tahun 2024.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih