Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Vaksinasi Makin Gencar, Bos Zoom Pede Masih Banyak Karyawan yang WFH, Ini Buktinya!

Vaksinasi Makin Gencar, Bos Zoom Pede Masih Banyak Karyawan yang WFH, Ini Buktinya! Kredit Foto: M.Today
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beberapa negara di dunia telah melakukan vaksinasi secara aktif sehingga mulai melonggarkan protokol kesehatan. Jika selama lebih dari satu tahun ini banyak kantor yang menjalankan Work From Home (WFH), bagaimana nasib Zoom yang mengandalkan WFH?

Dilansir dari Associated Press di Jakarta, Kamis (3/6/21) meski vaksinasi semakin gencar, sejauh ini layanan Zoom masih moncer dari segi pendapatan. CNBC International melaporkan pendapatan Zoom sebesar USD956,2 juta (Rp13,6 triliun), melebihi ekspektasi analis sebesar USD906 juta (Rp12,9 triliun).

Pendapatan pada kuartal yang berakhir pada 30 April ini melonjak dari USD328,2 juta (Rp5,4 triliun) setahun sebelumnya. Pada kuartal sebelumnya, pendapatan naik 369% karena Zoom 'menikmati' awal pandemi virus corona di AS,yang mendatangkan jutaan pengguna baru.

Baca Juga: Pendiri Zoom Eric Yuan Lelah Zoom Meeting Tiap Hari, Rekornya Tembus 19 Kali Rapat dalam Satu Hari!

CEO dan pendiri Zoom, Eric Yuan meyakini jika perusahaannya akan mampu mempertahankan momentum meski meeting virtual nantinya akan berkurang.

Eric yakin bahwa Zoom akan memainkan peran penting karena semakin banyak kantor yang menerapkan fleksibilitas dalam jam kerja. Sehingga, masih ada karyawan yang akan tetap WFH meski pandemi corona telah dikendalikan.

"Zoom ada di sini untuk menolong konsumen dalam bekerja di masa depan sesuai cara mereka sendiri. Banyak perusahaan mendesain ulang tempat kerja mereka untuk meningkatkan pengalaman bekerja secara hybrid," ujar Eric.

"Pekerjaan bukan lagi persoalan tempat. Kami merasa penuh energi untuk membantu memimpin evolusi kerja hybrid yang memungkinkan fleksibilitas lebih besar, produktivitas dan kebahagiaan baik secara fisik maupun virtual," lanjutnya lagi.

Adapun laba yang dikantongi Zoom yakni mencapai USD227 juta (Rp3,2 triliun), meningkat USD27 juta (Rp385 miliar) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, jumlah user berbayar meningkat dengan sekurangnya 10 karyawan yang membayar layanan Zoom totalnya mencapai 497 ribu pebisnis, naik 87% dibandingkan dengan tahun 2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: