Hasil survei Parameter Politik Indonesia menempatkan PDIP sebagai partai yang memiliki elektabilitas tertinggi, dengan angka 22,1 persen. Disusul Gerindra dan Golkar masing-masing dengan angka 11,9 dan 10,8 persen.
Peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada Partai Demokrat dan PKS.
"Meningkatnya elektabilitas Partai Demokrat disinyalir akibat hingar bingarnya perseteruan dengan Moeldoko beberapa waktu lalu," kata Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno dalam rilisnya, Sabtu (5/6).
Baca Juga: Survei PPI Berbicara: 32,1 Persen Pemilih PDIP Dukung Ganjar jadi Capres 2024
Sementara PKS mendapatkan insentif elektabilitas, akibat pembelaan terhadap kelompok Islam yang dinilai dimarjinalkan.
Adi menilai, faktor ketokohan masih mendominasi motif memilih partai (22,9 persen). Di antara tokoh partai yang ada, Jokowi memiliki pengaruh terbesar (4,2 persen) disusul Prabowo (3,2 persen), lalu SBY (1,3 persen) dan Megawati (0,5 persen).
Setelah faktor ketokohan, faktor citra dan emosional juga menjadi penentu arah pilihan partai (18,2 persen). Jika ditotal, kedua faktor ini mendominasi hampir separuh motif memilih partai politik. Jumlahnya 41,2 persen.
Sementara faktor keluarga, lingkungan dan identitas partai memberi pengaruh 14,2 persen, faktor sosiologis (kelas dan golongan masyarakat) 9,1 persen dan faktor rasional 6,0 persen.
"Secara sederhana, bisa dikatakan bahwa partai politik perlu lebih serius dalam membangun ketokohan yang kuat dan citra yang baik. Ketimbang merumuskan visi misi dan program yang brilian," tandas Adi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti