Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam pertemuan tingkat tinggi dengan pemerintah Tiongkok pada Sabtu 5 Juni 2021 kemarin.
Pertemuan itu digelar untuk membahas sejumlah agenda kerja sama terkait proyek kerja sama prioritas, perdagangan, ekonomi dan investasi yang terangkum dalam kerja sama High Level Dialogue on Cooperation Mechanism (HDCM). Baca Juga: Pakar Epidemiologi Amerika Minta China Rilis Catatan Medis Pekerja Lab Wuhan
Agenda pertemuan ini adalah bentuk komitmen kedua negara untuk mempererat kerja sama yang menguntungkan, dalam merespon tantangan global terkait dengan BUMN, keuangan, investasi, kesehatan dan kemaritiman. Baca Juga: Akhirnya! Prospek Fintech Jack Ma Mulai Cerah, China Diam-Diam Beri Langkah Besar!
Erick Thohir menjelaskan di sektor BUMN, Indonesia dan China telah menjalin sejumlah kesepakatan penting terutama yang terkait proyek strategis yang kini sedang dikerjakan oleh BUMN. Seperti kerja sama Indonesia sebagai hub regional untuk produksi vaksin, pembangunan pabrik bahan baku obat yang selama ini 90 persen impor dan R&D untuk obat herbal.
"Tentu ini merupakan hal yang positif. Komitmen kerja sama untuk kita mandiri di dunia kesehatan sebagai ketahanan nasional," kata Erick dalam keterangan tertulis pada Minggu 6 Juni 2021.
Selain itu, kerja sama pada sejumlah proyek infratruktur vital dan kemaritiman juga bakal ditingkatkan. Erick menegaskan bahwa kerja sama ini menempatkan narasi keberpihakan terhadap perekonomian rakyat, yang dilakukan dengan memperhatikan kepentingan nasional yang strategis. Proyek akan melibatkan BUMN, yang akan menjadi motor pembangunan di sejumlah wilayah di nusantara.
"Tak hanya di pulau Jawa melainkan pula pembangunan strategis di wilayah Timur Indonesia. Sebagai misi untuk mempertegas kedaulatan maritim dan perikanan, Indonesia akan membangun pelabuhan perikanan di Ambon sebagai bagian untuk menyukseskan program lumbung ikan nasional," ujar Erick.
Erick mengatakan, sesuai dengan yang disampaikan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, kerja sama ini dijalin dengan prinsip kesetaraan. Pada era pandemi saat ini yang mana seluruh negara terdampak lanjut Erick maka kerja sama semacam ini menjadi jawaban untuk bisa bersama-sama mengatasi krisis.
"Apalagi kerja sama antara dua negara besar dunia, yakni Indonesia dan China. Ini menjadi komitmen dan usaha bersama untuk berkontribusi memberi perbaikan di segala sektor pascapandemi," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih