Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pascaserangan Militer, Ilmuwan Rudal Israel Dilaporkan Meregang Nyawa

Pascaserangan Militer, Ilmuwan Rudal Israel Dilaporkan Meregang Nyawa palestina | Kredit Foto: Instagram/timesofisrael
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Mantan Kepala Program Antariksa yang juga ilmuwan rudal rezim Zionis Israel, Avi Har-Even meninggal dunia. Beberapa pekan sebelumnya, dia mengalami luka-luka akibat kerusuhan warga Arab dan Yahudi di Akka, wilayah pendudukan Israel.

Dikutip Times of Israel, Selasa (8/6/2021), Avi Har-Even (84 tahun) meninggal setelah terluka, saat terjadi kerusuhan warga Arab dan Yahudi di Akka. Kerusuhan itu menyebabkan terbakarnya Hotel Efendi di kota itu.

Baca Juga: Di Yerusalem Lagi, Polisi Israel Serang dan Lukai Puluhan Rakyat Palestina

Dalam kerusuhan pada Mei 2021 lalu itu, dia mengalami luka bakar parah, dan sesak napas karena terhirup asap kebakaran. Ia tak sadarkan diri, dan langsung menggunakan ventilator sejak dibawa ke Pusat Medis Rambam, Haifa pada 11 Mei.

Menurut media Israel, kebakaran di Hotel Efendi, Akka juga menyebabkan sejumlah tokoh penting Israel lainnya yang tengah menginap di hotel itu terluka.

Jerusalem Post menulis, Avi Har-Even yang selama ini dikenal sebagai otak dari program antariksa dan rudal Israel, saat tergabung dalam Angkatan Bersenjata rezim ini melakukan banyak riset, dan menambahkan beberapa persenjataan canggih.

Setelah pensiun dari dunia kemiliteran, Avi Har-Even bekerja untuk Industri Antariksa Israel pada 1982. Dia memimpin tim yang mengembangkan roket peluncur satelit Shavit.

Selain Lod, Akka merupakan salah satu kota campuran warga Arab dan Yahudi yang paling parah dilanda kerusuhan, sebagai respons terhadap serangan aparat keamanan Israel ke Al Quds timur, dan penggusuran wilayah Sheikh Jarrah.

1.200 Bom Di Gaza Dijinakkan

Sementara di Galur Gaza, Palestina, sebuah tim lokal berhasil menjinakkan hampir 1.200 bom dan mortir yang tidak meledak, yang ditembakkan rezim Zionis selama konflik 11 hari, yang berakhir pada Jumat (21/6/2021) dini hari.

Dikutip dari laman Fars News, Sabtu (5/5/2021), tim tersebut tetap menjinakkan bom yang belum meledak di Jalur Gaza, meski tidak memiliki peralatan yang memadai.

Untuk itu, tim ini meminta lembaga-lembaga internasional untuk mengizinkan pengiriman peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan mereka di Gaza. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: