Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ukir Sejarah, Program Replanting Sawit Pertama di Muba Tunjukkan Keberhasilan Nyata

Ukir Sejarah, Program Replanting Sawit Pertama di Muba Tunjukkan Keberhasilan Nyata Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Implementasi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau replanting di Indonesia pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan pada tahun 2017 yang dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Bupati Muba, Dodi Reza Alex Noerdin, mengucapkan rasa syukur bahwa saat ini, kebun sawit yang di-replanting sudah menghasilkan buah sawit dengan kualitas yang sangat bagus dan harga cukup baik.

Baca Juga: Jadi Peran Utama Sektor Pertanian, 70 Persen Produk Sawit Indonesia Beredar di Kancah Global

"Alhamdulillah setelah melihat di lapangan, kita sangat senang bahwa program nyata kita bekerja sama dengan BPDPKS untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani sawit berhasil," ucap Dodi seperti dikutip dari laman mubakab.go.id.

Lebih lanjut dikatakan Dodi, petani sawit Muba juga akan didorong untuk dibangunkan pabrik kelapa sawit (PKS) sendiri yang pertama di Indonesia.

"Kita ingin mewujudkan petani sawit yang mandiri yang bisa menghasilkan berbagai macam produk seperti CPO, minyak goreng di pabrik milik sendiri. Semoga apa yang kita lakukan ini bisa memberikan contoh bagi daerah lain. Kita, pemerintah bersatu padu memberikan kesejahteraan kepada petani sawit," ujar Dodi.

Direktur Keuangan, Umum, Kepatuhan dan Manajemen Resiko BPDPKS, Zaid Burhan Ibrahim, mengatakan bahwa dirinya sangat bangga ketika melihat program PSR mampu memberikan hasil panen yang sangat memuaskan yakni lebih dari 25 ton per hektare.

"Alhamdulillah, ini bisa berjalan cukup baik dengan sinergi dari bawah, kepala desa, Pemerintah Kabupaten, hingga Pemerintah Pusat. Ini akan menjadi trigger pemerintah untuk menjadikan Muba ini sebagai contoh bagi daerah lainnya," kata Zaid.

Sementara itu, Ketua KUD Mukti Jaya, Bambang Gianto, menuturkan, sejak replanting pada tahun 2017 oleh Presiden Jokowi, kelapa sawit yang ditanam dari bibit unggul bantuan pemerintah sudah bisa panen pada usia 28 bulan, tepatnya di bulan Mei 2020. Kemudian dari panen hingga Mei 2021 lalu, nilai panen mencapai Rp12 miliar.

"Untuk biaya panen, angkut, dan operasional sekitar Rp2 miliar, jadi semuanya kita saving kurang lebih Rp8 miliar dari 2.000 hektare yang menghasilkan 6.800 ton TBS. Petani sangat senang dan bahagia karena pada usia dini sawit sudah bisa dipanen. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati Muba yang sejak awal pengusulan replanting dan ke depannya juga akan ada hilirisasi di perkebunan kami," ungkap Bambang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: