Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Angkat Tangan! Buru-Buru Balikin Pesawat Sewaan, Bos Garuda: Harus Dilakukan karena Tekanan....

Angkat Tangan! Buru-Buru Balikin Pesawat Sewaan, Bos Garuda: Harus Dilakukan karena Tekanan.... Kredit Foto: Antara/Ampelsa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) melaporkan telah mengembalikan dua pesawat kepada lessor (perusahaan penyedia jasa leasing pesawat) meski masa sewanya belum berakhir. Dua armada pesawat yang dikembalikan kepada lessor bertipe B737-800 NG. 

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengungkapkan bahwa pengembalian pesawat sewaan tersebut dilakukan lebih awal setelah adanya kesepakatan antara lessor dan Garuda Indonesia. Selain itu, langkah tersebut juga diambil sebagai salah satu strategis maskapai BUMN ini untyk mengoptimalkan produktivitas armada yang dimilikinya. Baca Juga: Pasang Harga Nyaris Setengah Triliun Rupiah, Perusahaan Milik Konglomerat Riady Bakal Lakukan....

"Hal ini merupakan langkah penting yang perlu kami lakukan di tengah tekanan kinerja usaha imbas pandemi Covid-19, di mana fokus utama kami adalah penyesuaian terhadap proyeksi kebutuhan di era kenormalan baru," tegas Irfan Setiaputra, Kamis, 10 Juni 2021. Baca Juga: Nasib Garuda Indonesia di Ujung Tanduk, Utang ke Karyawan Bertumpuk-Tumpuk!

Lebih lanjut, pimpinan maskapai penerbangan itu mengatakan bahwa Garuda Indonesia masih terus menjalin komunikasi dengan lessor pesawat lainnya. Diketahui, Garuda Indonesia telah mengurangi jumlah pesawat yang beroperasi selama pandemi. Sampai dengan saat ini, pesawat Garuda Indonesia yang beroperasi hanya tersisa 53 pesawat.

"Jumlah armada yang dioperasikan selama pandemi berkurang sehingga yang saat ini dioperasikan untuk mendukung operasional perusahaan ada pada kisaran 53 pesawat," ungkap manajemen Garuda Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: