Kekerasan yang terjadi di Papua terus berlanjut. Terakhir atau Jumat kemarin, Orang Asli Papua (OAP) kembali menjadi korban kejinya kelompok separatis bersenjata atau oleh aparat sekarang mereka disebut teroris OPM.
Pengamat Intelijen dan Terorisme, Stanislaus Riyanta, amat menyayangkan kejadian baru-baru ini. Tiga warga meninggal dunia, salah satunya adalah Patianus Kogoya seorang kepala kampung di Nipuralome, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.
"Cara-cara dan gerakan mereka sudah sesuai dengan definisi terorisme dalam UU No 5 Tahun 2018. Aksi ini juga dapat dinilai bahwa mereka semakin tertekan sehingga meningkatkan intensitas aksinya," kata Stanislaus kepada wartawan, Minggu 13 Juni 2021.
Stanislaus berharap kerja sama antar aparat keamanan dengan masyarakat perlu dikuatkan. Aparat keamanan harus hadir untuk melindungi masyarakat, begitu juga masyarakat harus percaya penuh kepada aparat keamanan.
Sebelum penembakan kepala kampung Patianus Kogoya, kisah tragis juga dialami pelajar asli Papua bernama Ali Mom yang menjadi korban kebiadaban teroris OPM.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: