Israel Restui Pawai Kontroversial di Yerusalem, Hamas Spontan Gelorakan Perlawanan!
Pemerintah baru Israel pada Senin (14/6/2021) menyetujui parade kontroversial oleh nasionalis Israel melalui daerah Palestina di sekitar Kota Tua Yerusalem. Mereka menyiapkan panggung untuk kemungkinan konfrontasi baru hanya beberapa minggu setelah perang 11 hari dengan militan Hamas di Jalur Gaza.
Associated Press pada Selasa (15/6/2021) melaporkan, Hamas meminta warga Palestina untuk "menentang" pawai tersebut. Parade tersebut, yang dijadwalkan pada Selasa (15/6/2021), menjadi ujian awal bagi pemerintahan baru yang dipimpin oleh Perdana Menteri Naftali Bennett —sebuah tambal sulam partai-partai yang mencakup nasionalis garis keras serta partai Arab pertama yang duduk dalam koalisi pemerintahan.
Baca Juga: Ketum Partai Zionis Religius Teriak, Bilang Kalau Pawai Batal Tanda Israel Menyerah ke Hamas
Setiap tahun, ultranasionalis Israel mengadakan pawai riuh, mengibarkan bendera biru-putih dan meneriakkan slogan-slogan saat mereka berbaris melalui Gerbang Damaskus Kota Tua dan ke jantung Kawasan Muslim untuk merayakan penaklukan Israel atas Yerusalem timur dalam perang Timur Tengah 1967. Palestina menganggap pawai tersebut sebagai provokasi.
Parade itu awalnya dijadwalkan pada 10 Mei. Pada saat itu, ketegangan sudah tinggi setelah berminggu-minggu bentrokan antara polisi Israel dan demonstran Palestina di sekitar Masjid Al-Aqsa, salah satu situs paling suci umat Islam, serta upaya pemukim Yahudi untuk mengusir puluhan orang warga Palestina dari rumah mereka di lingkungan terdekat.
Saat ribuan aktivis Yahudi memulai prosesi, polisi memerintahkan perubahan rute untuk menghindari Gerbang Damaskus. Militan Hamas di Gaza kemudian menembakkan rentetan roket ke Yerusalem, memicu perang yang merenggut 250 nyawa warga Palestina dan menewaskan 13 orang di Israel.
Wakil juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan para pejabat PBB telah menjelaskan “perlunya semua pihak untuk menahan diri dari langkah-langkah dan provokasi sepihak, bagi mereka untuk menahan diri dan memungkinkan pekerjaan yang diperlukan dilakukan untuk memperkuat gencatan senjata saat ini.”
Omer Bar-Lev, menteri kabinet baru yang mengawasi polisi, mengatakan dia bertemu dengan polisi, militer, dan pejabat tinggi keamanan untuk meninjau rencana tersebut.
"Saya mendapat kesan bahwa polisi sudah mempersiapkan diri dengan baik dan upaya besar sedang dilakukan untuk melestarikan tatanan kehidupan dan keamanan publik yang rumit," kata Bar-Lev.
Pernyataannya tidak memberikan rincian tentang rute parade. Namun media Israel mengatakan massa akan berjalan melewati Gerbang Damaskus tetapi tidak memasuki Muslim Quarter.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: