Rakyat Gaza Lancarkan Protes atas Pawai Bendera Sayap Kanan Israel
Ratusan warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung telah memprotes pawai “provokatif” oleh nasionalis sayap kanan Israel melalui Yerusalem Timur yang diduduki.
Apa yang disebut "March of the Flags", yang menandai peringatan pendudukan Israel tahun 1967 di bagian timur kota, terjadi ketika ketegangan tetap tinggi atas rencana pemindahan paksa keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah.
Baca Juga: Pernyataan Wakilnya Bennett Soal Pawai Bikin Terkejut: Ini Bukan Yahudi dan Israel tapi...
Dikutip dari Al Jazeera, Rabu (16/6/2021), pawai tersebut merupakan ujian bagi pemerintah baru Israel yang rapuh serta gencatan senjata lemah yang mengakhiri serangan 11 hari Israel bulan lalu di Gaza, sementara menewaskan 256 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak. Setidaknya 13 orang di Israel, termasuk dua anak-anak, tewas oleh roket yang ditembakkan oleh kelompok bersenjata Palestina di Gaza.
Menjelang pawai, polisi Israel secara paksa memindahkan puluhan warga Palestina dari luar Gerbang Damaskus Kota Tua. Sedikitnya 17 warga Palestina ditangkap dan 33 lainnya terluka saat polisi Israel menembakkan granat kejut di daerah sekitar Gerbang Damaskus.
Ratusan ultranasionalis Yahudi yang berpartisipasi dalam pawai terdengar meneriakkan "Matilah orang Arab" dalam bahasa Ibrani. Dalam nyanyian anti-Palestina lainnya, mereka berteriak: “Semoga desa Anda terbakar.”
Orang-orang Palestina mengatakan nyanyian seperti itu terdengar setiap tahun selama pawai.
Di Kota Gaza, beberapa demonstran membakar foto mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serta penggantinya baru-baru ini, Naftali Bennett, sementara anggota dari berbagai faksi Palestina menyampaikan pidato.
“Para pengunjuk rasa berbaris melalui daerah-daerah yang telah dibombardir secara brutal selama perang terakhir,” Youmna al-Sayed dari Al Jazeera, melaporkan dari Gaza.
Ismael Radwan, seorang pejabat Hamas, kelompok yang menjalankan Jalur Gaza, mengatakan pawai Yerusalem “memprovokasi perasaan rakyat Palestina kami”.
“Kami menganggap pendudukan Zionis bertanggung jawab penuh atas akibat dari kejahatannya,” kata Radwan. “Semua opsi terbuka untuk menanggapi kejahatan pendudukan,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: