Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bikin Syok! Begini Pengakuan Novel Baswedan Selama di KPK: Tidak Masuk Akal...

Bikin Syok! Begini Pengakuan Novel Baswedan Selama di KPK: Tidak Masuk Akal... Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengakuan Novel Baswedan yang ini bisa bikin kaget. Dia mengaku pernah diminta keluar dari KPK pada 2016. Lantas siapa orang yang tak suka Novel berada di KPK?

"Di 2016 saya pernah diminta keluar dari KPK. Saya katakan: Kenapa saya harus keluar dari KPK? Katanya, ada orang-orang tertentu yang tidak suka saya di KPK," kata Novel dalam siaran langsung di kanal YouTube Public Virtue Institute, Minggu (20/6/2021).

Baca Juga: Misteri Hasil Tes TWK KPK yang Korbankan 75 Orang: Sssttt... Rahasia Negara!

Novel curiga orang yang tidak menyukainya itu karena tidak suka dirinya memberantas korupsi. "Saya katakan, lho saya di KPK ini bukan untuk membuat orang lain suka atau apa ya, karena memberantas korupsi pasti tidak disukai koruptor," katanya.

Jadi, kalau memberantas korupsi harus membuat koruptor suka, Novel meyakini itu tak mungkin terjadi. Novel Baswedan mengatakan, dirinya tidak mengincar jenjang karier di KPK. Novel menyebut kesempatan bekerja di KPK itu adalah semata-mata untuk berjuang dan membela kepentingan negara dari korupsi.

"Saya di KPK ini bukan ingin mencari karier," katanya. Novel menyebut, dia berasal dari anggota Polri. Dia bahkan lulusan Akabri. Dengan fakta tadi, Novel meyakini seharusnya kariernya sangat luar biasa di kepolisian.

"Tapi kemudian saya tinggalkan. Saya mau menggunakan kesempatan untuk berjuang membela kepentingan negara mengatasi korupsi, itu luar biasa harusnya," tuturnya.

Novel menyadari akhir-akhir ini ada upaya membungkus kebusukan dengan isu radikalisme dan Taliban yang disematkan kepadanya yang bisa merusak NKRI. Novel heran dan lalu mempertanyakan bagaimana cara merusak NKRI dengan cara memberantas korupsi itu.

"Tapi yang terjadi upaya tadi membungkus kebusukan seolah-olah adalah ayo kita lawan ada radikalisme, talibanisme yang mau merusak NKRI," katanya.

Novel meyakini hal itu sudah disiapkan sejak lama. Kampanye-kampanye dan lain-lain juga sudah dilakukan. "Pertanyaannya sebetulnya mudah, merusak NKRI dengan cara memberantas korupsi caranya bagaimana? Tidak masuk akal," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: