Wali Kota Solo Gibran Rakabuming murka saat mengetahui sejumlah makam nasrani di Kompleks Pemakaman Cemoro Kembar, Solo, dirusak oleh sejumlah oknum.
Gibran Rakabuming menilai, perusakan 12 kuburan nasrani tersebut merupakan tindakan intoleransi dan kurang ajar.
"Ini sudah kurang ajar. Ini bentuk intoleransi, ngawur banget," ucap Gibran di kanal YouTube Berita Surakarta, Senin (21/6/2021).
Baca Juga: Meski Dihantam Lonjakan Kasus Covid-19, Mas Gibran Pastikan Piala Wali Kota Solo Tetap Digelar
Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean turut berkomentar atas hal tersebut, bahwa tak habis pikir orang mati saja masih diganggu.
"Orang mati saja diganggu. Perilaku gila dari kaum sesat yang ingin hidup homogen," cuit Ferdinand di akun Twitter-nya, Senin (21/6/2021).
Pria berdarah Batak tersebut bahkan menyindir oknum yang melakukan hal tersebut memiliki iman yang lemah. "Betapa lemahnya imanmu cuk, takut melihat simbol-simbol tertentu," lanjutnya.
Pria yang pernah memimpin Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) tersebut menilai, bahwa beragama seharusnya membuat manusia berakhlak mulia.
"Beragama itu mestinya menbuatmu jadi manusia berakhlak mulia, bukan jadi seperti hewan yang tak berbudi pekerti," tutupnya.
Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka
Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: