Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sepakat menjalin kerja sama dalam bidang ekonomi, pangan, pendidikan, dan kesehatan. Sinergi antara ulama dan umat tersebut bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan dan keberkahan bangsa dan negara.
Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin mengatakan, kesepakatan yang dilakukan merupakan kesepakatan umum. MUI, sebagai lembaga negara berfokus pada pengayoman umat. Sedangkan ACT, sebagai organisasi kemanusiaan umat Islam, saling terpanggil dalam melakukan kolaborasi agar peran umat Islam dalam agenda-agenda kemanusiaan yang bersifat masif akan diwujudkan dalam program-program konkret. Program-program itu salah satunya wakaf. Baca Juga: Perkuat Ekosistem Syariah, BSI Jalin Kerja Sama dengan MUI
Saat ini, ada sejumlah program wakaf yang telah dilakukan bersama MUI salah satunya di bidang pangan. Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat Difitnah Soal Donasi Palestina, MUI Naik Pitam
“Mengapa pangan? Dampak pandemi yang paling signifikan secara global adalah pangan. Kami merancang program pangan sampai hilir, hulu wakaf pangan produktif, wakaf sawah produktif. Kini yang tengah kami lakukan adalah membantu permodalan petani. Di satu sisi, kami juga sedang menggarap air minum wakaf gratis, yang mana dari pabrik air mineral yang kami beli lalu kami bagikan kepada masyarakat secara gratis,” jelas Ahyudin dalam keterangan resminya, Rabu (23/6/2021).
Ahyudin menyebutkan, sinergi antara ACT dan MUI telah terjalin lama. Di antaranya sinergi mengecam penyerangan Israel terhadap Palestina dan sinergi dalam penyediaan pangan, melalui panen raya sawah wakaf pertama di Jawa Timur beberapa waktu lalu.
"Saat ini sinergi yang dilakukan semakin besar dan akan semakin masif," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil