Bukan Lagi Dinasti Chaebol, Orang Terkaya di Korea Selatan Kini Pemilik KakaoTalk!
Kredit Foto: Twitter/FinancialTimes
Sebelum memulai Kakao pada tahun 2010, Kim sempat menjalani usaha pertamanya yaitu Hangame, pengembang game online yang bergabung dengan perusahaan pencarian Korea, Naver. Kim meluncurkan Hangame setelah menghabiskan lima tahun di dalam grup layanan IT Samsung sampai gelembung dot-com pertama memikatnya.
Kini, Kakao adalah salah satu grup bisnis terbesar di Korea, sejajar dengan Samsung, Hyundai, SK, dan LG yang merupakan konglomerat milik keluarga yang dikenal sebagai chaebol.
Bisnis digital Kakao sudah berjalan dengan baik sebelum Covid-19. Bisnis Kakao dimulai dengan layanan mobile messenger dan diperluas melalui merger dan akuisisi dengan 100 perusahaan lain. Layanan messenger, KakaoTalk, mengumpulkan 45 juta pengguna dan hampir 95% pangsa pasar domestik pada tahun 2018.
Selain itu, Kakao juga menambahkan iklan, e-commerce, peta, game, dan layanan keuangan. Perusahaan juga membuat webtoon, atau kartun digital.
Layanan Kakao Pay-nya mendapat dorongan khusus dari kolaborasi dengan Ant Group,. Ant membantu Kakao dengan kode QR, teknologi pengenalan wajah, dan mesin pembayaran.
Satu unit bisnis Kakao, Kakao Games, juga telah go public pada bulan September, mengumpulkan sekitar USD320 juta (Rp4,6 triliun). Kakao juga diperkirakan akan mencatatkan unit Kakao Bank pada awal bulan depan yang dapat mencapai USD1,8 miliar (Rp26 triliun).
Tak sampai di situ, Kakao juga berkembang melalui perusahaan media massa Kakao Entertainment dan aplikasi Kakao Mobility dengan rencana IPO tahun depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: