Duta Besar Israel untuk Amerika Angkat Koper dari Istana Setelah Bertemu Orang Ini
Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat (AS) mengundurkan diri pada Minggu (27/6/2021). Pengunduran diri tersebut terjadi beberapa jam setelah menyambut Presiden Israel Reuven Rivlin ke DC, di mana ia akan bertemu pada hari Senin dengan Presiden Biden di Gedung Putih.
Melansir Axios, Senin (28/6/2021), keputusan Gilad Erdan datang ketika pemerintahan Biden dan Perdana Menteri Israel yang baru Naftali Bennett merasa ada kesamaan satu sama lain. Terutama pada isu-isu yang paling kontroversial seperti Iran dan konflik Israel-Palestina.
Baca Juga: Amnesty International Ungkap Polisi Israel yang Tindas Warga Palestina
"Saya percaya terserah pemerintah saat ini untuk menunjuk seorang duta besar yang akan mewakilinya secara politik dengan pemerintah," cuit Erdan pada Minggu.
I’ve spoken to PM Bennett and asked him to accept my resignation as Israel’s Amb. to the US, pending the appointment of a new ambassador on his behalf. It was a true honor to represent Israel to our closest ally. 1/3
— Ambassador Gilad Erdan ???? ???? (@giladerdan1) June 27, 2021
Erdan baru-baru ini menggantikan Ron Dermer, orang kepercayaan terdekat Benjamin Netanyahu yang menjabat sebagai duta besar selama delapan tahun dan menjadi salah satu diplomat paling berpengaruh dan kuat di Washington.
Sebagai tambahan, ini adalah tur perpisahan untuk Rivlin, yang masa jabatannya selama tujuh tahun akan berakhir bulan depan. Isaac Herzog akan menjadi presiden Israel berikutnya pada 9 Juli.
Rivlin bertemu minggu lalu dengan Bennett dan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid untuk mengoordinasikan pesan ke AS tentang Iran, Axios melaporkan.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken bertemu dengan Lapid di Roma pada hari Minggu di mana mereka membahas stabilitas regional, menurut juru bicara Ned Price setelah pertemuan tersebut.
Erdan akan terus menjabat sebagai duta besar Israel untuk PBB.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto