Jenderal Iran Pamer Drone-drone yang Punya Jangkauan 7.000 KM, Amerika hingga Israel Panik!
Media pemerintah mengutip Komandan Tertinggi Pengawal Revolusi pada Minggu (27/6/2021) mengatakan Iran memiliki drone dengan jangkauan 7.000 km (4.375 mil). Itu dianggap sebuah perkembangan yang dapat dilihat oleh Amerika Serikat (AS) sebagai ancaman terhadap stabilitas regional.
Pernyataan Teheran muncul ketika Iran dan enam kekuatan utama sedang dalam pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 yang dikeluarkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump tiga tahun lalu dan menerapkan kembali sanksi.
Baca Juga: Zona Larangan Terbang Drone Iran Tengah Dibahas Bareng Amerika-Israel
Analis militer Barat mengatakan Iran terkadang melebih-lebihkan kemampuannya, tetapi drone adalah elemen kunci dalam pengawasan perbatasan Teheran, terutama perairan Teluk di sekitar Selat Hormuz, tempat seperlima dari pasokan minyak dunia mengalir.
Iran dan pasukan regional yang didukungnya semakin mengandalkan drone di Yaman, Suriah, Irak dalam beberapa tahun terakhir.
“Kami memiliki kendaraan udara tak berawak (drone) dengan jarak jauh 7.000 kilometer. Mereka dapat terbang, pulang ke rumah, dan mendarat di mana pun mereka berencana,” kata Panglima Pengawal Hossein Salami seperti dikutip oleh kantor berita negara, IRNA, dikutip dari YNet News, Senin (28/6/2021).
Presiden AS Joe Biden berusaha untuk menghidupkan kembali dan akhirnya memperluas pakta nuklir untuk memberikan batasan yang lebih besar pada program nuklir dan rudal Iran, serta membatasi kegiatannya.
Teheran telah mengesampingkan negosiasi mengenai rudal balistik dan perannya di Timur Tengah, di mana Iran yang dipimpin Syiah dan Arab Saudi Sunni terlibat dalam perang proksi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: