Usai Retweet Cuitan Ketua BEM UI Soal Buzzer, Nyonya Pangeran Cikeas Beraksi: Kebenaran Vs...
Kredit Foto: Instagram/Annisa Pohan
Lanjutnya, ia menilai sikap tidak bernyali buzzer tersebut, berbeda dengan mahasiswa UI yang turun ke jalan untuk melakukan berbagai aksi hingga beberapa di antara mereka harus berurusan dengan aparat kepolisian.
Baca Juga: Rebutan Demokrat dengan Moeldoko, Pakar Sarankan AHY Merapat ke Jokowi: Dia Ngeyel
Baca Juga: Demokrat Kubu Moeldoko Buka-bukaan Tiga Alasan Penting, AHY Cs Siap-siap Saja!
"Mahasiswa UI turun ke jalan: hampir 30 orang diseret, dipukuli, dan dibawa ke Polda Metro Jaya pada tanggal 1 Mei," cuit @Leon_Alvinda.
"Selanjutnya tanggal 3 Mei, 1 orang mahasiswa ditangkap dan dijadikan tersangka ketika sedang jalan pulang aksi," ungkapnya.
Sebelumnya, Annisa juga berpendapat jika terdapat para pendegung atau buzzer yang Islamophobia padahal beragama Islam.
Menurut dia, buzzer tersebut hidupnya penuh dengan kecurigaan dan kerap berpikiran negatif.
Hal tersebut ia katakan terkait buzzer yang mempersoalkan film animasi anak yang bernuansa Islam, yakni kartun Nussa dan Rara yang menggenakan gamis dan hijab, serta dianggap tidak mencerminkan baju adat Nusantara.
"Kenapa ya buzzer-buzzer itu islamophobia padahal dirinya juga Islam, film animasi berprestasi untuk anak-anak bernuansa islam dengan nilai-nilai positif aja jadi masalah untuk mereka," cuitnya, dalam akun Twitternya, Senin (22/6) lalu.
"Hidupnya penuh kecurigaan tak beralasan. sangat negatif. Indonesia bangkit yuk! jauhkan diri dari racun-racun buzzers," cuitnya lagi.
Karena itu, ia meminta netizen pendukungnya untuk memaklumi dan memaafkan kalau dirinya diserang buzzer gara-gara Tweetnya soal para buzzer Islamophobia.
Untuk itu juga, ia meminta netizen supaya terpengaruh dengan racun buzzer. “Kalau setelah ini ada serangan buzzers untuk saya, mohon maklum dan dimaafin ya, memang itu kerjaan mereka, tapi jangan kehilangan esensi twit saya ya, jangan terpengaruh racun mereka,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil