Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inilah Peta Jalan Hidup Covid-19 Milik Singapura yang Mungkin Diidamkan Negara Lain!

Inilah Peta Jalan Hidup Covid-19 Milik Singapura yang Mungkin Diidamkan Negara Lain! Kredit Foto: Unsplash/Larry Teo
Warta Ekonomi, Singapura -

Ketika negara-negara di sekitar kawasan Asia-Pasifik memperketat pembatasan sekali lagi untuk mengekang potensi wabah varian virus corona Delta, Singapura telah menetapkan visi baru agar kehidupan kembali normal.

Peta jalan, yang diusulkan oleh tiga anggota gugus tugas COVID-19 Singapura, akan menghapus penguncian dan pelacakan kontak massal dan memungkinkan untuk kembali ke perjalanan bebas karantina dan dimulainya kembali pertemuan besar. Bahkan akan berhenti menghitung kasus COVID-19 harian.

Baca Juga: Siap-siap! Singapura Sebentar Lagi Anggap Covid-19 sebagai Flu Biasa, Ini Alasannya

Dilansir CNN, Rabu (30/6/2021), proposal tersebut merupakan penyimpangan radikal dari apa yang disebut model "transmisi nol" yang diadopsi oleh beberapa negara dan wilayah --termasuk pusat bisnis Asia saingannya Hong Kong-- yang sejauh ini terbukti berhasil menghindari wabah besar.

Tetapi model "penularan nol" ini, yang memerlukan tindakan karantina yang ketat dan seringkali menghukum, hampir tidak mungkin dipertahankan karena varian baru menyebar, dan jangka panjang sama sekali tidak berkelanjutan, klaim anggota gugus tugas. Sebaliknya, mereka mengatakan hidup dengan COVID-19 bisa dilakukan.

"Kabar buruknya adalah COVID-19 mungkin tidak akan pernah hilang. Kabar baiknya adalah mungkin untuk hidup normal dengannya di tengah-tengah kita," kata Menteri Perdagangan Singapura Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Lawrence Wong, dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, dalam sebuah op-ed di Straits Times minggu lalu.

"Kita dapat mengubah pandemi menjadi sesuatu yang tidak terlalu mengancam, seperti influenza, penyakit tangan, kaki dan mulut, atau cacar air, dan melanjutkan hidup kita," tambahnya.

Ini adalah rencana berani yang bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain yang ingin kembali ke kehidupan normal dan melanjutkan perjalanan dan pariwisata -- dan menawarkan harapan bagi warga yang frustrasi yang ingin kembali ke jalurnya setelah 18 bulan pembatasan pandemi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: