Untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045, Indonesia perlu menciptakan lebih banyak "pekerjaan kelas menengah" bagi angkatan kerjanya yang terus bertumbuh. Hal itu merupakan kesimpulan dari laporan terbaru Bank Dunia berjudul "Langkah Menuju Pekerjaan Kelas Menengah di Indonesia" yang diluncurkan pada Rabu (30/6/2021).
Menurut laporan tersebut, pekerjaan kelas menengah adalah pekerjaan berkualitas tinggi yang memungkinkan rumah tangga biasa di Indonesia menjalani kehidupan kelas menengah. Mulai tahun 2009 hingga 2019, Indonesia mencetak rata-rata 2,4 juta pekerjaan baru setiap tahunnya. Pada tahun 2019, angka pengangguran mencapai titik paling rendah dalam waktu dua dekade terakhir, yaitu pada 5,2%.
Baca Juga: PSP Serikat Pekerja Nasional Dukung Penuh Keberlangsungan Usaha Sebagai Industri Padat Karya
Penciptaan lapangan kerja pada skala tersebut berkontribusi kepada pertumbuhan perekonomian negara dan berhasil mengangkat banyak rakyat Indonesia keluar dari kemiskinan, sekaligus mengurangi kerentanan mereka.
Sementara itu, 49% dari jumlah populasi yang tergolong miskin ataupun rentan untuk jatuh ke dalam kemiskinan pada tahun 1990, pada tahun 2018 angka ini turun ke 30%. Akan tetapi, pandemi Covid-19 kemungkinannya akan memutarbalikkan sebagian capaian yang berhasil dinikmati oleh Indonesia dari penciptaan lapangan pekerjaan di beberapa dekade terakhir.
"Agar Indonesia dapat mencapai cita-citanya untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi, perlu diciptakan lingkungan yang mendukung, di mana pekerjaan kelas menengah dapat tumbuh dan berkembang. Pemerintah Indonesia memahami hal ini dan mengambil langkah-langkah untuk mewujudkannya," kata Satu Kahkonen, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste.
Satu mengatakan, Indonesia masih belum mencetak pekerjaan kelas menengah yang cukup untuk memotori suatu negara kelas menengah. Pada tahun 2019, terdapat sekitar 129 juta penduduk Indonesia yang berhasil keluar dari kemiskinan dan kerentanan, tetapi membutuhkan jaminan secara ekonomi untuk dapat bergabung dengan kelas menengah.
Jumlah ini setara dengan hampir setengah dari seluruh penduduk Indonesia yang beraspirasi untuk menjadi bagian dari kelas menengah, suatu jumlah yang terus mengalami peningkatan dalam dua dekade terakhir.
Dari sekitar 85 juta orang Indonesia yang memiliki penghasilan, hanya 15,4% yang mendapatkan penghasilan kelas menengah. Selain itu, hanya 7% dari 49 juta tenaga yang mendapatkan upah yang juga menghasilkan pendapatan setara kelas menengah, menikmati manfaat sosial secara utuh, dan memiliki status sebagai pegawai tetap.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum