Pemerintah India menurunkan tarif bea masuk (import duty) produk minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) menjadi 10 persen.
Tarif ini mulai berlaku sejak 30 Juni – 30 September 2021. Tidak hanya menurunkan tarif bea masuk CPO, Department of Revenue Ministry of Finance India juga menurunkan tarif bea masuk kategori produk refined (RBD Palm Oil, RBD Palm olein, RBD Palm Stearin, dan produk minyak sawit lainnya selain CPO) menjadi 37,5 persen. Sebelumnya, tarif bea masuk yang berlaku yakni 15 persen untuk produk CPO dan 45 persen untuk produk refined.
Baca Juga: Sawit Sumbermas Sarana Sambut Positif Revisi Tarif Pungutan Ekspor Bagi Peningkatan Ekspor CPO
Perlu diketahui, India merupakan salah satu pengguna terbesar minyak nabati dunia. Pada periode November 2020 – Mei 2021, India mengimpor minyak sawit sebanyak 4,56 juta ton dari Indonesia dan Malaysia. India juga mengimpor minyak bunga matahari (sunflower oil) dan minyak kedelai (soybean oil) dari Argentina, Brazil, Ukraina, dan Rusia.
Data asosiasi minyak nabati India, Solvent Extractor Association (SEA), sebagaimana dilansir oleh harian Business Line mencatat, impor minyak sawit India meningkat 24,27 persen pada periode November 2020 - Mei 2021, terutama disebabkan harga minyak bunga matahari yang meningkat dua kali lipat pada periode yang sama.
Pada periode ini, India juga mengimpor sebanyak 4,56 juta ton minyak sawit (termasuk CPO dan RBDPO). Jumlah ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni sebanya 3,67 ton. Disisi lain, impor minyak bunga matahari menurun 22,35 persen karena pengaruh tingginya harga.
Direktur Eksekutif SEA, BV Mehta mengatakan bahwa impor soft oils (termasuk minyak bunga matahari) menurun karena tingginya harga. Harga CIF minyak bunga matahari pada Mei 2020 berada pada posisi US$789/ton sementara pada Mei 2021 harganya meningkat hampir 100 persen mencapai US$1.609/ton. “Melebarnya harga antara soft oil dan minyak kelapa sawit mendorong lonjakan impor minyak sawit dalam 7 bulan terakhir” kata BV Mehta.
Pangsa pasar ekspor CPO Indonesia ke India sebanyak 1,96 ton pada periode yang sedang ditinjau, menurun dari 2,56 ton pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara pangsa ekspor CPO Malaysia mencapai 53 persen menjadi 2,34 ton dibandingkan 0,62 ton pada periode sebelumnya. BV Mehta menyatakan bahwa secara keseluruhan, impor minyak nabati India pada November 2020 – Mei 2021 mencapai 7,67 ton dibandingkan dengan 7,06 ton pada tahun sebelumnya (November 2019 – Mei 2020).
BV Mehta juga menyatakan terdapat kenaikan 68 persen impor minyak nabati pada Mei 2021 dibandingkan dengan Mei 2020. Lockdown total India pada Mei 2020 mempengaruhi impor pada bulan tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: