Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Reaksioner ke Gerakan Mahasiswa, Faisal Basri Sebut Rektor UI Tak Berdaya di Hadapan Konglomerat

Reaksioner ke Gerakan Mahasiswa, Faisal Basri Sebut Rektor UI Tak Berdaya di Hadapan Konglomerat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ada upaya pengkhianatan kepada kaum intelektual dalam kasus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang belum lama ini ditegur rektorat kampus karena mengkritik Presiden Joko Widodo.

Ekonom senior UI, Faisal Basri mengatakan, gerakan mahasiswa sejak dulu selalu dilindungi dan diayomi oleh rektorat dan birokrat kampus. Kejadian pemanggilan BEM UI oleh rektorat untuk menghapus julukanĀ king of lip serviceĀ pun baru kali ini terjadi.

Setidaknya hal itu dirasakan Faisal Basri sejak masuk kampus UI tahun 1974 silam.

"Dari dahulu birokrat kampus UI itu melindungi, mengayomi dan bertanggung jawab terhadap mahasiswa yang menempatkan diri sebagai orang tua bagi mahasiswa, namun saat ini terjadi kemunduran luar biasa" ujar Faisal Basri dalam diskusi daring kebijakan publik Narasi Institute, Jumat (2/7).

Faisal menyaksikan, pada tahun 1998 saat mahasiswa dan civitas akademika UI meminta Soeharto mundur, kampus UI mendiamkan aspirasi mahasiswa tersebut.

Namun saat ini, kebebasan intelektual dihambat oleh birokrasi kampus dan membuat peran-peran intelektual menjadi tumpul. Dahulu, kata dia, rektor dipilih oleh para gurubesar, bukan seperti sekarang yang dipilih oleh birokrat dan konglomerat.

"Dulu kita menulis, mengkritik pemerintah, perusahaan, pihak kampus sama sekali tidak pernah intervensi karena ada kebebasan intelektual. Kalau sekarang kan yang ngangkat rektor UI adalah birokrat, teknokrat, dan konglomerat," kritiknya.

Rmol

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: