Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah masih optimis pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 berada di kisaran 7%.
Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2021masih minus 0,74%. Namun, angka itu lebih baik daripada triwulan IV tahun lalu yang negatif 2,19%. Karena itu, Airlangga memproyeksi hingga akhir 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di rentang 3,7-4,5%.
Baca Juga: Pemulihan Ekonomi Menyeluruh Jadi Agenda Utama Kongres Dunia ke-19 Asosiasi Ekonomi Internasional
"Proyeksi itu tergantung daripada penanganan Covid-19 varian delta. Diharapkan dengan PPKM darurat di Jawa Bali dan PPKM diperketat di luar Jawa Bali, penyebaran ini masih bisa ditekan," kata Airlangga di Jakarta, Senin (5/7/2021).
Airlangga mengakui, pelaksanaan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat memiliki konsekuensi terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi kuartal III yang digadang-gadang dapat dipacu kencang, akan kembali memasuki tren penurunan.
"Kuartal ketiga kita melakukan revisi pertumbuhan. Kuartal ketiga itu terjadi kontraksi, tapi relatif masih positif 3,7-4%," ucapnya.
Menurut Airlangga, komponen pendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga masih dari ekspor yang hingga kini kinerjanya relatif stabil. Terlebih, kinerja ekspor terbantu dengan kenaikan harga komoditas di pasar global, yakni minyak kelapa sawit, batu bara, nikel, karet, dan alumunium.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: